Membantu Pemberontah Suriah
Safak Terzi (ST): Apakah kesepakatan Turki – Amerika Serikat untuk melatih sekaligus mempersenjatai pemberontak Suriah itu serius?
Daniel Pipes (DP): Tidak, kedua belah pihak berpura-pura bekerja sama.
*Apakah Washington percaya kepada Ankara?
Berkaitan dengan masalah Suriah, tidak.
Apakah anda lebih bersimpati kepada posisi Turki atau Amerika Serikat soal membantu oposisi?
Mungkin mengejutkan. Saya lebih setuju dengan Ankara daripada kepada Washington berkaitan dengan masalah yang satu ini. Bantuan dari luar harus diarahkan bukan saja untuk memerangi ISIS tetapi juga rejim di Damaskus, Hizbulah dan Iran sebagai patronnya.
Apakah Pemerintah Amerika siap untuk menempatkan pasukannya di Irak dan Suriah?
Tentu tidak. Pengalaman atas Afghanistan dan Iran masih segar dan kenangan dengan dua negara itu bagi Amerika pun tidak menyenangkan. Ditambah lagi, Barack Obama tampaknya menonjol lewat upayanya untuk menolak kehadiran militer Amerika Serikat di Irak. Saya sendiri menentang upaya memasukkan pasukan darat, karena perang saudara Suriah bukanlah perang kami. Seperti saya katakan, UUD Amerika Serikat sama sekali tidak mempersyaratkan kami terlibat dalam setiap konflik luar negeri.
Politik Turki
Bagaimana anda mengevaluasi pengunduran diri Kepala Badan Intelijen Turki, Hakan Fidan supaya bisa menjadi anggota parlemen?
Saya melihat berbagai penilaian yang saling bertentangan. Yaitu bahwa Fidan menempuh langkah ini karena dia adalah calon yang lebih disukai oleh Presiden, Recep Tayyip Erdoğan untuk menjadi Perdana Menteri Turki selanjutnya. Atau bahwa Perdana Menteri Davutoğlu yang justru "mencuri dia" dari presiden supaya bisa membantu dia dalam kabinetnya yang akan datang. Kemungkinan yang belakangan lebih masuk akal saya.
Hakan Fidan, Mantan Badan Intelijen Turki MIT. |
Apakah anda melihat Davutoğlu sedang berusaha melawan dominasi Erdoğan dalam pemerintahan?
Upaya melawan dominasi itu jelas-jelas harus menjadi godaan bagi dia, hanya jika perdana menteri yang diperhitungkan memimpin Republik Turki, bukan presiden. Tetapi, saya tidak melihat Davutoğlu memiliki keberanian untuk menolak Erdoğan. Pada akhirnya, dia akan patuhi keinginan tuannya.
*Apakah anda melihat Erdoğan bakal meraih cukup banyak suara dalam Pemilu Juni nanti guna membangun sistem presidensial yang diinginkannya?
Ya, saya melihat ini. Sebagian, karena dia tahu cara menginspirasi para konstitutennya. Dan sebagiannya lagi, karena AKP tahu cara memanipulasi Pemilu.
* Apakah anda pikir partai oposisi utama, CHP yang berhaluan kiri dapat memenangkan Pemilu ini, mungkin dengan bersekutu dengan HDP, partai masyarakat Kurdi?
Tidak saya pikirkan ini. Sebegitu jauh, partai-partai oposisi gagal dalam setiap kesempatan dan saya tidak melihat mereka membuat perubahan mendasar yang diperlukan guna memenangkan Pemilu mendatang.
* Bagaimana anda menilai masa depan Erdoğan?
Bermasalah, karena dia menciptakan kontradiksi. Penguasaannya atas arena politik Turki menginspirasi dia untuk berpikir bahwa dia dapat berperilaku dengan cara yang sama asertifnya dengan pihak luar. Tetapi, ternyata dia tidak bisa. Dia mungkin memenangkan tiap Pemilu di Turki tetapi sikap agresinya justru menjadi masalah di seluruh kawasan. Saya meramalkan hal ini yang bakal dilakukannya.
* Bagaimana anda menilai Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri yang kini sedang dipertimbangkan parlemen?
Inilah langkah tunggal yang paling penting dalam upaya Erdoğan untuk membangun sebuah negara polisi. Jika Rancangan Undang-Undang itu menjadi Undang-Undang, maka bertahun-tahun bakal lewat sebelum Turki kembali merdeka.
Para anggota parlemen Turki terlibat baku hantam berkenaan dengan UU Keamanan Internal yang diusulkan. |
* Penilaian anda secara menyeluruh terhadap gebrakan Erdoğan menuju otokrasi?
Saya sepakat dengan Suratkabar Financial Times bahwa dorongannya untuk kekuasaan berarti bahwa "peran internasional Turki semakin merosot, prospek ekonominya semakin mengabur dan penduduknya yang penuh semangat hidup terjatuh di bawah bayang-bayang kekuasaannya.
Operasi "Shah-Euphrates"
* Apakah alasan tentara Turki memasuki Suriah, 21 – 22 Februari lalu, yang disebut oleh rakyat Turki sebagai operasi "Sah Firat"?
Pasukan Turki menghabiskan beberapa jam di kawasan yang jauh di dalam kawasan Suriah guna mencapai Makam Süleyman Shah (lihat gambar makam dalam peta online pada 36°38'22.0"N 38°12'27.0"E). Diduga Süleyman Shah adalah kakek buyut keturunan pendiri Kekaisaran Otoman. Mereka menyelamatkan 38 pasukan Turki, melindungi makam, memindahkan isi makam dan menghancurkan bangunan-bangunannya. Mereka melakukan tindakan itu karena ISIS bisa saja mencaplok makam, menawan para tentaranya sehingga menimbulkan bencana dalam relasi publik bagi pemerintahan AKP sebelum Pemilu 7 Juni nanti diadakan.
Makam Suleyman Shah, sejak 1973 hingga Februari 2015. |
* Bagaimana anda menilai kenyataan bahwa pasukan Turki tidak melindungi makam tetapi malah menghancurkannya?
Sama seperti para tentara Turki harus dipindahkan maka bangunan-bangunan makam pun harus dihancurkan – guna mengurangi peluang ISIS untuk mengklaim kemenangan. Tentu, ini aksi untuk jangka pendek memang menghina, tetapi merupakan satu langkah yang selayaknya sangat berharga bagi AKP untuk menghindari masalah-masalah Pemilu.
* Apakah Tentara Turki melancarkan operasi ini bersama dengan orang-orang Kurdi Suriah dari Partai Uni Demokrasi Kurdi (PYD)?
Ya. Ironisnya, cara terbaik untuk mencapai makam tua itu adalah dengan melewati kawasan yang dikontrol oleh PYD. Bekerja sama dengan PYD merupakan bentuk penghinaan lain yang diterima pemerintahan AKP, yang sekali lagi, untuk menghindari masalah Pemilu.
*Pasukan Turki menyimpan isi makam di lokasi baru; apakah langkah itu secara strategis penting?
Makam baru terletak (pada 36°52′45″N 38°6′20″E), dalam dirinya sendiri tidak penting sama sekali. Bagaimanapun, ada dua hal pantas dicatat: Ia masih berlokasi di Suriah sehingga hal itu berarti Ankara masih mempertahankan klaim kedaulatannya atas bagian kecil kawasan Suriah itu. Di samping itu, letak makam hanya 200 meter dari perbatasan sehingga militer Turki mudah mempertahankannya.
* Bagaimanakah persoalan "Şah-Firat" mempengaruhi relasi Turki-Suriah?
Dengan lakukan kerusakan jangka panjang. Pasal 9 Perjanjian Ankara yang mengatur Makam Süleyman Shah mengatakan bahwa makam itu "tetap berada, beserta berbagai perlengkapannya, (merupakan) tanah milik Turki, yang boleh menunjuk penjaga untuk menjaganya dan boleh kibarkan bendera Turki di sana." Perhatikan bahwa tanah milik Turki tidak sama artinya dengan kawasan kedaulatan Turki yang diklaim oleh pemerintahan AKP. Suatu saat ketika Damaskus menemukannya, dia akan mengungkapkan pendapatnya yang keras seputar pemindahan makam dari satu bagian Suriah menuju bagian lain secara unilaterial, satu pihak oleh Ankara.