Judul artikel (juga buku, tetapi itu topik bahasan yang lain lagi) benar-benar sangat penting dalam kehidupan seorang penulis.
Mereka, judul-judul itu (1) mendorong minat pembaca atau tidak dan (2) membangun harapan terhadap isi artikel. Judul yang bagus membangkitkan minat sekaligus menyampaikan argumen. Judul yang tidak bagus membuat orang bosan sekaligus terkecoh dari topik. Sebaliknya, judul yang mengagumkan dapat dipahami dan menarik bertahun-tahun setelah artikel itu diterbitkan. Yang ideal juga bisa mesin pencari data bisa membuat artikel itu mendapatkan banyak perhatian (hits).
Persoalannya adalah, tatkala para pengarang secara teoritis berkuasa penuh atas isi artikel mereka (bahkan jika itu tidak selalu sepenuhnya demikian dalam prakteknya), pemberian judul tetap berada dalam wewenang para editor. Cetakan percobaan yang dikirimkan kembali kepada para pengarangnya biasanya tidak menyertakan judul. Pengarang biasanya menemukan judul itu ketika membaca artikel, tepat bersamaan dengan pembaca umum.
Ini bisa menyebabkan pengarangnya marah. "Tidak ada akan baca itu" dan "Itu bukan yang saya maksudkan" adalah respon umum yang sah. Judul yang mengecoh bisa menjadi masalah bagi seorang pengarang, sebagaimana terjadi nyaris bersaman pada pengujung 1990 atas Bernard Lewis dan saya.
Sebagai contoh bagaimana sebuah judul kasarnya bisa berarti berarti sebaliknya dari niat pengarangnya, jika melihat pengalaman saya baru-baru ini. Saya memberikan judul artikel saya, "A Conservative in the Age of Trump" (Seorang Konservatif pada Masa Trump" dengan harapan judul itu secara ringkas padat mengungkapkan kekhwatiran saya terhadap kepresiden Trump sekaligus untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap apa yang harus saya katakan. Saya mengajukan artikel dengan judul ini kemudian menggunakannya dalam website saya.
Harian Philadelphia Inquirer menggunakan judul itu dalam edisi cetaknya. Ini membuat saya senang
Website The Inquirer menggunakannya dengan kata yang lebih banyak dan lebih mengaburkan. Judul yang mereka berikan adalah, "A conservative on the eve of Trump's presidency" (Pendapat seorang Konservatif atas Masa Kepresidenan Trump).
Publikasi lain menggunakan judul-judul yang justru memudarkan kekhawatiran saya, seperti, "Trump's good qualities can carry the day" (Kwalitas Trump yang Bagus Bisa Jalani Pemerintahan) dalam WorldNews yang sedikitnya, "bisa secara implisit menyembunyikan kebenaran yang ingin saya ungkapkan
Tetapi, Harian Boston Herald' menurunkan artkel saya dengan judul, "Optimism prevails as Trump steps in right direction" (Optimisme Berkembang Kala Trump Melangkah Menuju Arah yang Benar) yang menggambarkan saya sebagai orang yang antusias kepada Trump, yang jelas-jelas tidak.
Komentar:
(1) Ketika mengetahui bagaimana sebuah judul dipilih maka pembaca cerdas seharusnya mengecam editor, bukan penulis artikelnya.
(2) Saya biasa memberikan kembali judul saya ketika memasangnya pada website DanielPipes.org, sehingga saya bertanggung jawab terhadap apa yang tampil di sana.
(3) Untuk alasan yang sudah jelas dengan sendirinya, saya tidak mengirimkan analisis ini kepada editor tetapi memasangkannya hanya pada website saya sendiri.
(4) Penulis dan editor itu mirip singa dan hyena; mereka adalah musuh abadi yang mematikan.
Tambahan 21 Januari 2016: Ini tempat yang bagus untuk menambahkan sejumlah kutipan favorit tentang para penulis:
- "Baca kembali tulisan karya anda secara menyeluruh dan di mana anda temukan bagian artikel yang anda pikirkan paling menarik, maka tegaskan itu." --- Samuel Johnson.
- Read over your compositions, and where you meet with a passage which you think is particularly fine, strike it out." – Samuel Johnson.
- "Pengarang adalah orang yang baginya tulisan itu menjadi jauh lebih sulit dibandingkan untuk orang lain." --- Thomas Mann
Dan tentang editor:
- "Mengedit itu sama dengan bertengkar dengan pengarang." – Harold Ross.
- "Fakta bahwa saya tidak pernah membunuh seorang editor adalah bukti bahwa hukuman mati memang menghalanginya."--- Thomas Sowell
- "Editor adalah orang memisahkan gandum dari sekam (chaff) kemudian mencetak olok-olokan (chaff)--- Adlai Stevenson.
- "Tidak ada hasrat besar di dunia yang sama dengan hasrat besar untuk mengubah 'draf' tulisan orang." – H. G. Wells.
Tambahan 3 Februari 2016: Bicara tentang masalah sepele!
Sebuah gremlin menginfeksi ruang berita harian Washington Times, memberi saya judul yang tidak dapat dipahami lengkap dengan ketidaktelitian {"Muslim ban"} dan kesalahan tulis ("cast" seharusnya ditulis "case")
Editor kemudian memperbaiki kesalahan ini.
Dan inilah judul pada edisi cetaknya.
Akhirnya, mereka mengubahnya dengan judul yang saya minta.