Partai Fatah pimpinan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, Sabtu (lalu) mengumumkan bahwa "kampanye untuk Yerusalem sudah efektif dimulai dan tidak bakal berhenti hingga Palestina menang dan berbagai tempat suci dibebaskan dari pendudukan Israel." Fatah menuntut pemindai logam serta peralatan keamanan lainnya dibongkar dari pintu masuk menuju Masjid Al-Aqsa di Temple Mount. Sepekan sebelumnya, dua polisi Israel tewas terbunuh oleh para teroris yang sudah menyembunyikan senjata mereka di dalam masjid.
Pernyataan Fatah itu tidak masuk akal dan munafik. Banyak masjid di negara-negara mayoritas Muslim menggunakan teknologi keamanan yang sama guna melindungi para jemaah yang berdoa, turis serta polisi. Namun, Tuan Abbas berusaha untuk memaksa Pemerintah Israel untuk membongkar peralatan-peralatan itu. Dia lakukan itu dengan cara mengalihkan perhatian dari pembunuhan para polisi kemudian mengobarkan rasa takut terhadap semangat relijius dengan membangun reaksi yang sangat luas.
Seperti pengunjung lainnya, pengarang artikel ini pun harus melewat metal detector, pemindai logam ketika mengunjungi Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi. |
Krisis Temple Mount menyoroti dengan sangat jelas tiga faktor yang menjelaskan mengapa ada 80% warga Palestina terus saja yakin bahwa mereka bisa menghancurkan Negara Yahudi: yaitu dengan menggunakan doktrin Islam, bantuan dunia internasional serta rasa takut Israel sendiri....
[Untuk bacaan lebih jauh, klik di sini; tanpa perlu berlangganan Harian Wall Street Journal.]