Kampanye kapan untuk melakukan apa anda tanyakan? Anda dimaafkan jika sub-judul tulisan ini tidak mampu membuat anda mengenangkan sesuatu dari masa lalu ketika (for), Richman, seorang pengacara, pengarang berbakat dan peneliti kenamaan, telah membangkitkan kembali upaya gagal yang kini mengabur untuk memobilisasi warga Yahudi Amerika untuk membentuk sebuah pasukan perjuangan melawan Nazi Jerman.
Di permukaan, dia menghubungkan sebuah kisah seputar tiga tokoh kenamaan Zionisme--- Chaim Weizmann, Zeev Jabotinsky dan David Ben-Gurion---yang bepergian ke Amerika Serikat pada tahun 1940. Kala itu, mereka berniat membangkitkan semangat populasi Yahudi terbesar, terkaya dan terbebas di dunia untuk turut prihatin dengan rasa takut yang tengah mencengkam di Eropa kemudian menanggapinya dengan mendukung terbentuknya sebuah Angkatan Bersenjata Yahudi. Masing-masing dari tiga tokoh di atas berhadapan dengan frustrasi karena suasana batin Amerika yang terisolasi yang berkembang masa itu di samping kepemimpinan Yahudi yang takut untuk keluar terlampau jauh di depan opini umum.
Tetapi kisah Richman sesungguhnya berkaitan dengan Jabontinksy, 59 tahun. Seorang pria yang heroik dan visioner, yang kala itu sedang berada di puncak kekuatan retorika serta berorganisasinya. Dan pada puncak kekuatannya itu, dia bukan saja berhadapan dengan dua pemimpin Zionis lain yang sama-sama takut, tetapi juga menentang apa yang asisten Jabotinsky, Benyamin Akzin, secara lebih luas sebutkan sebagai "Masyarakat Yahudi yang Gemetaran" (Society of Trembling Jews). Jabotinsky pernah mengorganisasikan berdirinya Legion Yahudi, sebagai bagian dari Pasukan Inggris dalam Perang Dunia I. Kini, dia meramalkan nasib mengerikan yang sedang menanti kaum Yahudi Eropa, sebuah wawasan berpikir yang bahkan sama sekali tidak mampu dipahami oleh para tokoh Yahudi masa kini paling kenamaan (Louis Brandeis, Abraham Cahan, David de Sola Pool, Stephen Wise) sehingga marah kepadanya untuk mediskusikannya sekalipun. Jabotinsky bisa saja mampu mengorganisasikan sebuah angkatan bersenjata Yahudi yang mulia, penting dan perlu yang diambil dari kelompok pengungsi, pemukim di Palestina dan lain-lainnya. Tetapi sayangnya, dia mendadak meninggal dunia pada Agustus 1940 ketika sedang mengunjung sebuah kamp beladiri Yahudi di Uspstate, New York. Bersama dia, tewas pula angkatan bersenjata itu.
Hikayat Richman bergema bersama implikasi-implikasinya masa kini, ketika kaum Yahudi yang berkuasa kembali "gemetaran" lebih suka tetap berada dalam konsensus yang sopan dibanding mempunyai imaginasi sekaligus terdorong untuk menghadapi (take on) bencana-bencana yang sedang menanti. Bersikap sopan, kata mereka, bersabarlah maka persoalan akan beres. Pendekatan itu gagal pada tahun 1940. Akankah dia berhasil sekarang ini?
Topik Terkait: Sejarah, , Israel & Zionisme, Yahudi dan Yudaisme
The above text may be reposted, forwarded, or translated so long as it is presented as an integral whole with complete information about its author, date, place of publication, as well as the original URL