Tulisan halaman depan Harian "USAToday" yang tidak tepat pada 16 April 2013 pasca-pemboman Boston Marathon. |
"TERROR RETURNS" (Teror Kembali Meledak) menjadi berita utama halaman depan Harian USAToday, sehari pasca-pemboman Boston Marathon, April 2013. Huruf-huruf judul beritanya besar membentang. Sebuah artikel menyertainya; Judulnya "That Post-9/11 quiet? It's over" (Bahwa Tragedi 11 September Reda? Sudah Usai?). Berita itu tampaknya mendokumentasikan tidak adanya teror dari Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade.
Kedua, tidak adanya "suasana damai pasca-9/11" pernah terjadi seperti itu. Sebaliknya, ada genderang serangan yang terinspirasi oleh Islam dilakukan oleh kaum Muslim terhadap non-Muslim. Saya menyebutnya serangan jihad. Dan serangan itu, bertahan selama dekade ini. Sebuah laporan yang terbit Juni 2015 lalu menemukan 69 "komplotan teroris atau serangan kaum penganut Islam radikal terhadap tanah air AS sejak 9/11 yang umum diketahui."
Inspirasi Islam sering menjadi motivasi serangan oleh kaum Muslim terhadap kaum kafir di seluruh dunia, yang bertujuan memajukan agenda penegakan hukum Islam dan supremasi Muslim. Tujuan ini memotivasi kejahatan besarnya seperti genosida di Sudan dan Irak hingga kejahatan-kejahatan kecil seperti melarang membawa minuman keras dalam taksi atau sandwich ham (roti lapis berisi irisan daging babi) dalam troli-troli di supermarket.
Serangan-serangan berulang itu rutin terjadi. Tahun 2013, misalnya, menyaksikan 12 kasus kematian yang dilakukan kaum Muslim terhadap non-Muslim di Amerika Serikat. Tetapi, hampir tidak ada seorang pun pada tahun itu mendengar tentang pemenggalan dua orang Kristen Mesir di New Jersey, penembakan serampangan di Orange County, pembunuhan dalam mobil di Las Vegas, pertengkaran karena agama di Starbucks di Negara Bagian Washington, pembunuhan seorang ayah di gereja pada Perayaan Paskah di Ohio , atau penyerangan terhadap pelanggan dan staf di Toserba Walmart di California.
Artikel "Denying Islam's Role in Terror: Explaining the Denial" memusatkan perhatian pada beberapa alasan orang menyangkal terjadinya insiden sejenis. Artikel baru ini membahas konsekuensi dari penyangkalan. Keduanya mengikuti banyak artikel sebelumnya yang mencela sikap yang mengabaikan adanya kekerasan jihad. Untuk bibliografi, klik di sini.
(2) Setelah begitu banyak aksi kekerasan yang sejalan dengan semangat terjadinya Tragedi 11 September 2001 (9/11), apakah yang mendorong penulis berita utama itu membuat berita bertajuk "Terror RETURNS" yang sangat tidak akurat? Mungkin atribut khusus serangan Boston Marathon dipadukan sehingga memunculkan perhatian yang berbeda. Seperti soal sifat peristiwa pemboman itu yang menonjol, misteri yang melingkupi para pelakunya, drama yang dimainkan selama beberapa hari termasuk soal keberadaan polisi dan perahu di halaman belakang, penyebab yang membuat sebuah kota besar menutup kota itu dan ketergantungannya pada alat peledak (bukan pisau, pistol, atau serangan mobil). Apa pun alasannya, tulisan itu dangkal dan mengecoh pembaca.
Topik Terkait: Muslim di Amerika Serikat, Islam Radikal, Terorisme
Artikel Terkait:
- America's Hidden Jihad
- Maj. Nidal Hasan's Islamist Life
- A History of Muslim Terrorism against Jews in the United States
receive the latest by email: subscribe to daniel pipes' free mailing list
The above text may be cited; it may also be reposted or forwarded so long as it is presented as an integral whole with complete information provided about its author, date, place of publication, and original URL.