N.B.: Judul yang diterbitkan dalam The Washington Times "When burqas become accessories to crime: Criminals can hide behind Islamic garb." Teksnya agak sedikit berbeda dari versi ini.
Philadelphia, kota tempat saya berdiam, diam-diam tanpa disadari menjadi ibukota dunia Barat yang menganggap pakaian wanita yang Islami sebagai sarana penunjang untuk melakukan kejahatan.
Sebuah grafis yang dibuat oleh BBC memperlihatkan perbedaan antara niqab dan burqa. |
Pertama, tutorial seputar penutup badan (coverings) yang Islami. Semuanya cenderung disebut cadar dalam bahasa Inggris. Semuanya terbagi dalam tiga kategori utama. Beberapa penutup kepala (seperti abaya, hijab, cadar, jilbab atau khimar) menutupi bagian tubuh. Terutama rambut, leher dan pundak, tetapi memperlihatkan wajah dan identitas seorang wanita. Beberapa pakaian menutupi wajah (yashmak) tetapi memperlihatkan bentuk tubuh. Beberapa pakaian lagi menyembunyikan seluruh tubuh, termasuk identitas dan jenis kelamin pemakainya. Yang terakhir – yang jadi topik kita di sini – lebih baik digambarkan sebagai pakaian penutup seluruh tubuh daripada dikatakan sebagai cadar. Pada gilirannya perlengkapan ini ada dua jenis; Yang menutupi seluruh tubuh orang (disebut chadari atau burqa). Atau yang mempunyai sedikit torehan bukaan untuk mata (disebut haik atau niqab).
Menurut perhitungan saya, wilayah Philadelphia telah menyaksikan 14 perampokan (atau percobaan perampokan) dalam enam tahun terakhir di mana pencuri mengandalkan pakaian Islami yang menutupi seluruh tubuh. Perampokan dan percobaan perampokan itu berlangsung pada Januari 2007, Juni 2007, Mei 2008, November 2009, Oktober 2010 (dua kasus), Februari 2011, Juni 2011, Desember 2011, Januari 2012, Maret 2012 (dua kasus), dan April 2012 (dua kasus). Serangan akibat perampokan yang paling kejam terjadi pada 3 Mei 2008. Ketika Sersan Polisi Stephen Liczbinski terbunuh oleh senapan SKS dalam aksi tembak-menembak menyusul perampokan yang sukses dengan menggunakan burqa. Polisi kemudian menembak mati salah satu penjahat.
Seperti diperlihatkan oleh David J. Rusin dari Forum Timur Tengah dalam surveinya yang terperinci tentang kejahatan dengan menggunakan burqa Philadelphia, pakaian Muslim itu punya dua keuntungan besar dibandingkan bentuk penyamaran lainnya: Pertama, banyak wanita yang mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh berjalan di jalanan tanpa niat untuk melakukan kejahatan dan karena itu tanpa sengaja justru memberikan perlindungan kepada pencuri. Semakin seluruh tubuh tertutupi, semakin besar kemungkinan bahwa hal ini bakal membantu aktivitas kriminal. Kedua, yang sangat aneh dan kurang disukai masyarakat (aloofness) dari pakaian ini adalah ia memberikan tingkat perlindungan yang luar biasa kepada pemakainya, termasuk penjahat. Seperti dalam kasus lain (tiga pembelian alkohol di toko-toko minuman keras di Negara Bagian Toronto oleh seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang mengenakan burqa. Wanita Muslim yang tidak diperiksa di berbagai Bandara Kanada). Soalnya, petugas Bandara sangat takut dituduh rasisme atau "Islamofobia" sehingga mengabaikan prosedur yang diamanatkan negara. Seperti mewajibkan pemakai niqab untuk menunjukkan wajah mereka memperlihatkan identitas mereka.
Tampilan video seorang anak berusia 14 tahun memakai burqa di sebuah took alcohol di Ontario. |
Yang pantas dipuji adalah, beberapa bank tidak lagi mengizinkan penutup kepala dikenakan saat masuk bank. Kantor Bank PNC di Philadelphia misalnya. Bank itu memasang tanda pintu depan yang menyatakan: "Keselamatan karyawan dan pelanggan kami menjadi perhatian utama kami. Kami meminta Anda melepaskan topi, penutup kepala (cap), kacamata hitam, atau kerudung saat berada di dalam lembaga keuangan ini." Kebijakan seperti itu seharusnya mengurangi perampokan bank yang menggunakan burqa.
Tetapi persoalannya, ketika bank menjadi sasaran yang semakin susah diserang, pakaian Islami itu justru menghadirkan bahaya yang lebih umum bagi sasaran-sasaran yang empuk. Di daerah Philadelphia misalnya, penyerang mengenakan pakaian yang Islami untuk merampok sebuah kantor real estate pada 2008 dan melakukan pembunuhan di sebuah salon potong rambut pada 2012.
Ada kasus yang tidak fatal tetapi sama-sama mengerikan. Yaitu kasus penculikan berikut pemerkosaan seorang anak berusia 5 tahun pada 14-15 Januari di Philadelphia. Seorang pemakai niqab membawa keluar Nailla Robinson dari SD Bryant. Ia berpura-pura menjadi ibu korban yang membawanya untuk sarapan. Penyelidik yakin keduanya berjalan beberapa blok ke tempat seorang pria menunggu mereka. Naila kemudian menghilang hampir selama sehari. Anak kecil itu baru ditemukan pagi keesokan harinya dalam keadaan menggigil dan setengah telanjang di taman oleh seorang pejalan kaki. Pekan lalu, polisi menangkap Christina Regusters, 19, seorang karyawan tempat penitipan anak yang sebelumnya pernah berhubungan dengan Naila. Empat belas dakwaan pun dilakukan terhadapnya. Termasuk penculikan, pemerkosaan, penyerangan, membahayakan orang lain secara sembrono, dan konspirasi jahat.
Foto Facebook Christina Regusters, terduga pemakai niqab dalam kasus Nailla Robinson. |
Dua faktor biasa yang disebut di atas sangat penting untuk tindak kejahatan ini: tersebar luasnya pakaian yang menutupi seluruh tubuh itu (ibu Naila, Latifah Rashid, mengenakan pakaian Islami. Itu berarti masuk akal penculik berpura-pura menjadi dia) dan staf SD Bryant mengalah kepada pemakai niqab (sehingga sama sekali mengabaikan banyak aturan yang berkaitan dengan pengawalan anak dari sekolah itu).
Survei krisis yang terjadi Philadelphia ini mendorong beberapa refleksi. Pertama, nyaris semua kota di Barat setiap saat bisa mengalami masalah yang dialami oleh Philadelphia. Kedua, ini masalah serius yang mematikan. Melibatkan perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan dengan kekerasan. Ketiga, kala penutup tubuh yang Islami mulai semakin luas dipakai, penjahat semakin bergantung padanya. Keempat, pegawai pemerintah harus mengatasi rasa takut mereka dengan menerapkan prosedur normal bahkan kepada pemakai pakaian penutup seluruh tubuh, bahkan di toko minuman keras, Bandara dan sekolah dasar. Akhirnya, masalah ini punya solusi yang jelas: larang pemakaian niqab dan burqa di tempat umum, seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah nasional di Prancis dan Belgia.
Pipes (DanielPipes.org) adalah Presiden Middle East Forum (Forum Timur Tengah). © 2013 by Daniel Pipes. All rights reserved.
Pemutakhiran 2 Januari 2014: Sekarang sudah terjadi 15 perampokan dalam kurun waktu tujuh tahun. Dua remaja, berusia 15 dan 17 tahun, mengenakan burqa menodongkan pistol kepada Joe Galiano di tokonya, di Suburban Armory, sebuah toko senjata di luar Philadelphia. Galiano, yang tengah membawa pistol berkaliber 45 di pinggangnya lalu menembaki calon perampok itu, membuat mereka melarikan diri. Seperti dikatakan oleh Philadelphia Inquirer, "Seseorang melompat ke bus SEPTA, berupaya bersembunyi di kursi belakang namun tidak berhasil. Yang lain ditangkap di belakang tempat perhentian gerobak belanja sebuah toko. Pakaian ala Muslim beserta bukti lain ditemukan di antara tempat kejadian dan tempat perhentian gerobak belanja toko. Tuduhan yang menanti kedua pelaku termasuk perampokan, kepemilikan alat kejahatan dan kepemilikan narkoba."
Pemutakhiran 23 Januari 2014: Ada 16 insiden dalam 7 tahun. Polisi di Camden (di seberang Sungai Delaware dari sisi Philadelphia) sedang mencari dua pria kulit hitam. Tinggi mereka 178 Cm hingga 183 Cm. Dengan mengenakan niqab pada 21 Januari, keduanya memasuki Zoujati Salon. Mereka lalu mengacungkan senjata, menculik seorang karyawati yang sedang bekerja sendirian, memaksanya masuk dalam tempat sampah besar di dalam toko, menutupinya kemudian memindahkan tempat sampah itu ke luar, ke trotoar (yang dingin). Keduanya berhasil melarikan diri dengan mobil kargo Chevrolet Express 1500 curian menuju Philadelphia.
Pemutakhiran 21 Februari 2014: Ada 19 perampokan dalam 7 tahun. Jaringan sembilan laki-laki Philadelphia yang terkenal jahat telah didakwa atas setidaknya sembilan perambokan toko perhiasan dengan menghancurkan toko lalu mengambil perhiasannya di Delaware, New Jersey dan Pennsylvania. Termasuk juga tuduhan atas perampokan permata senilai $ 2 juta (setara Rp 30 miliar) yang dikenal dengan nama Liberty Bell Ruby pada 1 November 2011. Mereka memasuki toko perhiasan dengan menyembunyikan wajah mereka dengan topeng, bandana atau burqa, bersenjatakan pistol, menghancurkan etalase dengan palu kemudian membawa barang jarahan. Tidak jelas berapa banyak perampokan yang melibatkan burqa. Saya perkirakan tiga perampokan dengan burqa dari setidaknya sembilan perampokan yang terjadi.
Pemutakhiran 8 Juli 2014: Ada 20 insiden dalam 8 tahun. Dua pria, pria kulit hitam kurus berusia sekitar 20 tahun dengan tinggi lebih dari 183 Cm, merampok sebuah toko Family Dollar di 1925 W. Allegheny Ave. di daerah Glenwood Philadelphia Utara sekitar jam 9 malam pada 6 Juli. Salah satunya mengenakan pakaian muslim. Awalnya, mereka berpura-pura berbelanja ketika pria yang berbusana muslim, menurut Philly.com,
tiba-tiba berjalan ke kasir, menodongkan pistol kepada karyawan, kata polisi. Tengkuk seorang pegawai took dia cengkeram dan memaksanya membuka mesin kasir penyimpan brankas. Sementara itu, terduga kaki tangannya berdiri di depan konter, bertindak sebagai pengintai, kata polisi. Tersangka diduga mencuri $4.500 (setara Rp 67,5juta), kemudian memaksa karyawan toko dan pelanggan masuk ke ruang penympanan barang sebelum melarikan diri dengan berjalan kaki. Orang-orang itu terakhir kali terlihat berlari ke timur di Allegheny Avenue.
Pemutakhiran 7 Agustus 2014: Ada 21 insiden dalam 8 tahun. Departemen Kebijakan Philadelphia melaporkan terjadinya perampokan di Bank Wells Fargo di Oxford Circle, Philadelphia, kemarin. Seorang pria "mendekati teller membawa nota permintaan yang bernada mengancam. Setelah upayanya mendapatkan uang gagal, tersangka melarikan diri dari bank dengan berjalan kaki. Terakhir dia terlihat berada di timur di Magee Avenue. Tidak ada orang cedera yang dilaporkan. Deskripsi Tersangka: Pria kulit hitam, sekitar 167,6 Cm, bertubuh kurus, memakai pakaian ala Muslim."
Calon perambok Bank The Wells Fargo Bank |
Pemutakhiran 8 Agustus 2014: Joel Mathis menanggapi artikel ini dalam tulisannya bertajuk "Philadelphia Has a Burqa Crisis?" dalam Philadelphia Magazine.
Pemutakhiran 11 Agustus 2014: Saya menanggapi tulisan Mathis di Philadelphia Magazine. Berikut ini tulisan saya (berikut tautannya, yang tidak dimasukkan oleh majalah itu) berikut ini:
Redaktur yang baik:
Dalam artikelnya, "Philadelphia Has a Burqa Crisis?" (Philadelphia Mengalami Krisis Burqa?) Joel Mathis menolak seruan saya supaya diberlakukan larangan memakai niqab dan burqa di tempat-tempat umum di Philadelphia.
Saya menyampaikan seruan ini karena 18 kejahatan telah terjadi di wilayah Philadelphia selama tujuh tahun terakhir. Termasuk pembunuhan dan penculikan-pemerkosaan anak kecil. Masing-masing kejahatan itu, dengan satu atau lain cara bergantung pada pakaian Islamiah yang menutup seluruh kepala dan badan pelaku sebagai aksesoris.
Mathis menolak keprihatinan saya dengan tiga argumen. Kejahatan-kejahatan ini "sangat jarang sehingga hampir tidak ada." Juga bahwa keprihatinan saya itu hanya "provokasi remeh". Dia membandingkan niqab dan burqa dengan kerudung para suster biarawati. Menyiratkan bahwa pakaian-pakaian itu tidak berbahaya. Dia lalu mengangkat soal hak dalam Amandemen ke-1 yang secara bebas mengekspresikan diri dengan pakaian apa pun yang ingin dikenakan.
Menghadapi itu, saya menanggapi:
- Katakan kepada korban dan keluarga mereka tentang 18 kejadian itu bahwa rasa sakit dan kesedihan yang mereka derita itu "tidak ada" dan "remeh". Beri tahu saya bagaimana tanggapan mereka.
- Berapa banyak penyerangan dengan bantuan niqab dan burqa yang harus terjadi sebelum Anda tidak lagi mengabaikan masalah ini sebagai "tidak ada" dan "remeh"?
- Ada kurang dari 18 insiden terorisme di Philadelphia selama tujuh tahun terakhir. Supaya konsisten, Anda juga harus serukan pembongkaran infrastruktur kontraterorisme yang besar dan mahal yang melindungi kota. Apakah Anda akan melakukannya?
- Penutup kepala ala Katolik hanya menutupi rambut, membiarkan wajah pemakainya terlihat. Padanan dalam Islamnya adalah hijab, yang tidak ingin saya upayakan untuk melarangnya. Tidak mungkin laki-laki mengenakan kerudung suster biarawati. Juga terlihat tidak masuk akal. Sebaliknya, niqab dan burqa itu pakaian mirip tenda yang menonjolkan yang memungkinkan, katakanlah, senapan mesin dibawa tanpa terlihat. Jadi benar-benar tidak bisa dibandingkan.
- Adapun terkait dengan hak Amandemen Pertama, undang-undang anti-penutup wajah telah dibukukan selama satu abad di seluruh penjuru Amerika Serikat (kebanyakan bermaksud untuk menentang pakaian kelompok Ku Klux Klan). Setahu saya, undang-undang ini atas dasar kebebasan berekspresi.
- Ini bukan soal hak untuk mengekspresikan keyakinan Islam seseorang tetapi tentang keamanan publik. Berjalan-jalan mengenakan niqab atau burqa jauh lebih mengancam daripada mengenakan topeng ski. Pertanyaan untuk Mathis: jika Anda punya toko, apakah Anda akan gembira menyambut orang yang memakai topeng ski?
Hormat saya,
Daniel Pipes
Pemutakhiran 31 Agustus 2014: Sudah dapat 22 insiden dalam 8 tahun. NBC News melaporkan sekitar satu perampokan di Philadelphia:
Dua pria bertopeng mengenakan pakaian Muslim menunggu lebih dari satu jam di luar toko kelontong Northeast Philly pada hari Kamis agar dapat menahan seorang pengusaha yang akan pergi ke bank untuk menyetor uang tunai. Korban berusia 37 tahun itu berhenti di tempat parkir Pathmark yang ramai di Large Street dan Bleigh Avenue tepat setelah pukul 6 sore untuk menyetor $70.000 (setara Rp 1. 050 miliar) di cabang Bank Citizens yang terletak di dalam supermarket, menurut pihak berwenang.
Begitu dia tiba, para tersangka menghentikan kendaraan mereka di belakang mobil pria itu, menghalangi dia di tempat parkir, kata polisi. Video pengawas menangkap mobil Dodge Caravan putih yang digunakan untuk melarikan diri dari lokasi perampokan bersenjata yang terjadi di luar supermarket Northeast Philly. Perampok bersenjata meminta paksa uang tunai pria itu dan menembaknya di lengan kanan sebelum kabur dengan Dodge Caravan putih berlabel Pennsylvania, menurut petugas.
Video pengawas memperlihat penjahat bertopeng pada kedua sisi mobil putih yang mereka gunakan untuk melarikan diri.
Komentar: Saya heran jika Joel Mathis merasakan kesadaran akan tanggung jawab atas kejahatan ini serta semua kejahatan masa depan di Philadelphia, di mana pakaian Islami digunakan sebagai perlengkapan.
Pemutakhiran 18 September 2014: Ada 23 insiden selama 8 tahun. Seorang pria bertopeng menyerang Bank Susquehanna di Market Street di Camden, New Jersey, tepat setelah pukul 10:30 pada 16 September. Ia memberikan nota kepada teller bank, meminta dengan paksa uang tunai, kemudian melarikan diri dengan sepeda BMX berwarna perak.
Pria bertopeng yang menyerang Bank Susquehanna di Camden, New Jersey pada 16 September. |
Pemutakhiran 26 September 2014: Ada 24 insiden selama 8 tahun. Beberapa hari kemudian, perampok berpakaian mirip niqab lainnya menyerang sebuah bank di New Jersey, pada pagi hari, kemudian melarikan diri dengan sepeda BMX (kali ini sepeda BMX biru). Serangan itu terjadi sekitar pukul 10 pagi, pada 23 September di Bank Bank Audubon Savings di Audubon. Dia mengenakan celana abu-abu dengan sepatu olahraga berwarna putih.
Pakaian mirip niqab yang dikenakan perampok di Bank Audubon Savings di New Jersey pada 23 September. |
Pemutakhiran 9 Oktober 2014: Ada 25 kejadian selama kurun waktu 8 tahun. Insiden ketiga ini terjadi berdekatan dengan dua kejadian sebelumnya. Terjadi pada 8 Oktober. Sekitar pukul 2 petang di Bank Beneficial di Audubon. Tampaknya dilakukan oleh laki-laki berkulit terang yang sama yang mengenakan burqa hitam. Media secara tidak mengejutkan, menjulukinya, Bandit Berburqa.
Bandit Berburqa di Bank Beneficial di New Jersey pada 8 Oktober. |
Pemutakhiran 13 Juli 2015: Terjadi 29 insiden dalam kurun waktu 8,5 tahun. Penegak hukum sudah mengumumkan adanya empat perampokan bank yang dibantu dengan pemakaian niqab di timur laut Philadelphia. Semuanya dilakukan oleh wanita berkulit hitam yang sama dengan tinggi sekitar 165 Cm dan 170, 2 Cm. Semuanya hanya dalam waktu sebulan.
9 Juni: Perampokan Bank Santander di Bustleton Avenue.
16 Juni: Perampokan Bank PNC di Academy Road.
7 Juli: Perampokan Bank Citizens di Red Lion Road.
9 Juli: Perampokan Bank Citizens di Bustleton Avenue.
Bagaimana mereka bisa tahu bahwa pelakunya ini seorang wanita? Jurubicara FBI Philadelphia J.J. Klaver mencatat bahwa "Kami pernah saksikan insiden pada masa lalu di mana kami menangkap laki-laki yang memakai burqa yang sepenuhnya tertutup. Tetapi dalam kasus ini, mereka dengar mereka, para pelakunya berbicara. Dan, kami pun yakin, ini sebenarnya seorang wanita."
Pemutakhiran 17 Juli 2015: Sebanyak 30 insiden selama 8,5 tahun. Kejahatannya sama. Pelakunya dijuluki "Bandit Berburqa". Tampaknya dia menjadi pelaku perampokan pada
16 Juli: Bank Citizens di Roosevelt Boulevard (di dalam kawasan toko penjual bahan makanan).
Polisi kemudian menambahkan: "Diyakini bahwa dia berganti pakaian di dalam kendaraannya tepat sebelum memasuki bank."
Pemutakhiran 23 Juni 2015: Ada 31 insiden selama kurun waktu 8,5 tahun. "Bandit Berburqa" menginspirasi seorang penirunya yang kurang cerdas. Namanya Heather Lane, 26 tahun. Dari Strawberry Mansion. Pada 15 Juli, dia menyerang Bank TD di Ridge Avenue di Wissahickon dengan senapan. Polisi menangkap basah dia sedang memegang uang sekitar satu blok dari bank. Dia didakwa dengan perampokan, konspirasi kriminal dan pelanggaran aturan terkait. Seorang lelaki kaki tangannya berhasil melarikan diri.
Heather Lane sedang beraksi dan saat tersingkap pakaiannya. |
Pemutakhiran 28 Agustus 2015: Ada 32 insiden dalam 8½ tahun. Perampokan dengan mengenakan burqa sejak tahun 2012 tidak mendapat liputan media. Jadi saya mengandalkan opini pengadilan dari Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Ketiga (U.S. Court of Appeals for the Third Circuit) untuk merangkum kisah insiden tersebut.
Pada 20 Agustus 2012, seseorang yang mengenakan burqa memasuki sebuah cabang Bank Sovereign di Philadelphia. Orang tersebut memberikan nota kepada teller bank. Isinya, "Beri saya uang. Saya bawa senjata." Meski perampok itu mengenakan pakaian wanita Muslim dan tubuh serta kepalanya tertutup, teller yakin perampok itu sebenarnya seorang laki-laki. Setelah menerima $4.750 (setara Rp. 72, 3 juta) dari teller, perampok lalu memasukkan uang ke dalam sebuah tas warna-warni lalu melarikan diri dari bank ke tempat parkir terdekat.
Saat itu, seorang saksimata di tempat parkir melihat ada orang bercadar yang tampak seperti laki-laki berjalan cepat menuju minivan Ford Winstar sambil membawa tas warna-warni. Karena curiga bahwa bank baru saja dirampok, saksi lalu memotret plat nomor minivan saat keluar dari tempat parkir. Ia lalu berjalan menuju bank, memberikan informasi tersebut kepada polisi.
Polisi belakangan memeriksa pelat nomor lalu cap menetapkan bahwa minivan itu terdaftar atas nama Ronald Moon yang beralamat di 2410 Patane Avenue di Abington, Pennsylvania. Pencarian atas sejarah Moon pun dengan cepat mengungkapkan bahwa dia sebelumnya terlibat dalam perampokan bank. Sekitar satu jam setelah kejadian, polisi menemukan minivan tersebut tengah berhenti di tempat parkir kompleks apartemen Moon di alamat 2410 Patane Avenue, yang jaraknya delapan mil dari bank. Setelah memerintahkan supaya minivan itu berhenti, petugas menangkap Moon yang mengemudikan kendaraan bersama pacarnya, Naijah Glenn, yang menjadi penumpangnya.
Petugas tidak menemukan uang, senjata, burqa atau tas warna-warni pada diri Moon atau di dalam minivan. Tetapi mereka menemukan Glenn membawa uang $4.194. Jadi kurang $556 dari jumlah yang dicuri dari bank. Setelah penangkapan, Moon mengaku kepada polisi bahwa dia merampok bank dengan menyamar sebagai wanita Muslim. Dia lalu membuang burqa dari minivan saat melarikan diri dan menyerahkan uang curian kepada Glenn. Moon juga membenarkan bahwa foto pelaku yang diambil dari kamera pengintai bank ternyata adalah foto dirinya.
Juri memutuskan Moon bersalah atas perampokan bank. Pengadilan distrik menjatuhkan hukuman penjara 20 tahun baginya.
Laporan kejadian ini juga menyertakan kutipan abadi dari J.J. Klaver, seorang agen khusus pengawas di Kantor FBI di Philadelphia: "Jika kau kenakan baju badut, orang akan melihat kau. Tetapi di Philly atau wilayah metropolitan besar mana pun saat ini, siapa yang mau peduli dengan seorang wanita yang berjalan dengan mengenakan burqa?"
Pemutakhiran 6 Oktober 2015: Christina Regusters, kini berusia 22 tahun dijatuhi hukuman 40 tahun penjara atas serangannya pada tahun 2013 terhadap Naila Robinson, yang saat itu berusia 5 tahun (soal itu bisa dilihat di atas). Di antara poin-poin penting dalam persidangan:
- Robinson memberikan kesaksian: "Apa yang dilakukannya kepada saya itu salah. Saya pikir, dia seharusnya tidak boleh lakukan itu kepada siapapun." Selama pengadilan, dia memberikan kesaksian kritis ketika berbicara tentang seekor "burung yang bisa berbicara" (talking bird) di rumah penangkarannya. Bisa saja itu semacam burung beo dari Amerika Selatan dan Tengah (macaw) yang ditemukan polisi.
- Meskipun Regusters mengaku tidak bersalah selama persidangan, pada saat vonis dia mengaku bersalah sehingga dia pun beralih pandang kepada Robinson sambil berujar: "Saya meminta maaf kepadamu. Saya minta maaf. Meskipun Anda mungkin tidak memaafkan, saya minta maaf."
- DNA Regusters ditemukan di baju Robinson. Komputernya juga menunjukkan dia mencari pakaian ala Muslim lewat Internet.
- Keluarga menuntut Philadelphia School District karena membahayakan nyawa Robinson.
Pemutakhiran 9 Februari 2016: Ada 33 insiden selama kurun waktu 9 tahun. Seorang pria kulit hitam beraut wajah gelap dengan tinggi sekitar 183 Cm, berat badan 80 Kg merampok toko Rite Aid di 6363 Frankford Ave di Philadelphia pada 31 Desember dengan bantuan senapan pendek dan apa yang yang disebut polisi "pakaian Muslim yang sepenuhnya hitam." Sembari secara terbuka membawa uang kontan dia melarikan diri.
Dari video pengawasan Rite Aid. |
Pemutakhiran 24 Maret 2016: Terjadi 34 insiden dalam 9 tahun. Atau hampir satu insiden setiap tiga bulan. Kali ini adalah perampokan pada 23 Maret di Bank BB&T di West Deptford, New Jersey. Cleve Bryan dari CBS News menggambarkan video pengawasan terlihat seperti "sesuatu hasil produksi Hollywood". Dia menjelaskan:
Soal tim perampok bank ini, yang utama itu wanita. Polisi Kotapraja West Deptford mengatakan bahwa tepat setelah pukul 11 pagi pada hari Rabu, seorang wanita dengan pakaian tertutup dari kepala hingga ujung kaki memasuki Bank BB&T menemui seorang bankir.
"Wanita Afrika-Amerika itu datang mengenakan semacam kerudung kepala. Bagian yang anehnya adalah dia mengenakan semacam sarung tangan," urai Ketua Departemen Kepolisian, Sean McKenna dari Kepolisian West Deptford. "Dia mulai berbicara tentang bisnis yang normal pada saat itu. Pada saat itulah pegawai bank sudah mulai agak curiga."
Beberapa saat kemudian, seorang laki-laki berbaju muslim ala Arab dengan hijab menutupi wajahnya [sic] memasuki bank. Setelah memeriksa keadaan di luar bank, dia sepertinya memberi tahu wanita itu bahwa sudah waktunya pergi. "Tersangka # 1 lalu mengeluarkan pistol dari ikat pinggangnya, berdiri, menodongkannya kepada karyawan yang berbicara bisnis dengannya kemudian mengacungkan pistol kepada karyawan di belakang meja," jelas McKenna.
Tersangka memerintahkan karyawan bank mengambil uang dari lemari besi. Seorang laki-laki yang juga mengenakan pakaian Muslim, menyerang dengan melompati konter bank. Dia berusaha membuka laci penyimpan uang teller, tetapi tidak berhasil. Ketiganya karena itu berlari keluar dan pergi. "Jelas itu bukan gerakan amatir," kata McKenna. "Upaya perampokan itu sudah sangat direncanakan."
Tidak seorang pun terluka dan tidak dilakukan penangkapan.
Topik Terkait: Kaum Muslim di Amerika Serikat, Relasi seks dan gender
Artikel Terkait:
- The SPLC Finds Niqabs and Kippahs Equally Threatening
- The Deceits of Bridges TV
- Will U.S. Honor Killer Get Off Lightly?
receive the latest by email: subscribe to daniel pipes' free mailing list
The above text may be cited; it may also be reposted or forwarded so long as it is presented as an integral whole with complete information provided about its author, date, place of publication, and original URL.