N.B.: Artikel ini berisi tambahan kecil pada teks yang diterbitkan.
Tanggal 14 April 2008. Riad Elsolh Hamad, 55, meninggalkan apartemen keluarganya di Austin, Texas. Ingin mendapatkan beberapa obat yang diresepkan. Imigran dari Libanon dan guru komputer sekolah menengah itu tak pernah kembali ke rumah. Tiga hari kemudian, polisi menemukan jasadnya yang terikat selotip, mengambang di Danau Lady Bird yang terletak di dekat rumahnya. Disimpulkan bahwa "semua tanda menunjukkan bahwa ini mungkin bunuh diri."
Riad Hamad, 55, pelaku bunuh diri di Lady Bird Lake, Austin, Texas. |
Keluarganya mengaku Hamad menderita stres akhir-akhir ini dan bahkan bunuh diri. Dan dengan alasan yang bagus: Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation --- FBI) bersama Dinas Pajak AS (Internal Revenue Service) menggeledah rumahnya pada 27 Februari 2008. Kala itulah, FBI memaklumkan bahwa dia "orang yang dicari-cari" untuk diselidiki karena kasus kriminal.
Ada kabut menyelimuti orang yang meninggal itu. Meski demikian, media setempat hanya melaporkan pernyataan yang bagus-bagus berikut pujian yang tinggi atasnya. Pihak keluarganya yang mengeluarkan pernyataan pun menggambarkan Riad sebagai "aktivis perdamaian yang bekerja tak kenal lelah demi mereka yang kurang beruntung darinya dan dicintai serta dikagumi banyak anggota komunitas lokal dan internasional." Akibatnya, pers pun menggunakan julukan ini dan secara teratur menyebutnya "aktivis perdamaian."
Stasiun televisi KVUE mengutip pernyataan Joshua Howell, asisten manajer di kantor tempat Hamad memiliki kotak pos. Ia mengingat almarhum sebagai "orang yang suasana hatinya senantiasa baik. Tidak pernah kesal. Bahkan tidak pernah mendengar dia mengatakan kata-kata kasar tentang siapa pun." Kepala sekolah tempat dia mengajar pun mengirim surat kepada para orang tua siswa dan menyebut Hamad sebagai "staf pengajar yang sudah lama dan berharga" yang "cinta dan semangatnya terhadap pendidikan menyentuh hati kita semua." Pada upacara peringatan kematian Hamad, pensiunan Imam Episkopal Edward M Hartwell memuji "karya kemanusiaannya untuk membantu anak-anak Palestina [sebagai] salah satu pekerjaan paling kreatif dan efektif yang saya ketahui."
Hamad sendiri membanggakan pendekatan politiknya yang penuh damai: "Semua pekerjaan kami sangat transparan. Kami tidak bekerja dengan kelompok militan atau kelompok kekerasan manapun atau siapa pun yang berafiliasi dengan kaum militan."
Itulah Riad Hamad. Orang yang dipuji oleh keluarga, teman dan para pengagumnya. Bahkan dipuji oleh dirinya sendiri. Tetapi Hamad punya sisi lain. Sisi lain inilah yang mendorong FBI menggeledah rumahnya. Dan itulah yang membuatnya dipecat dari Austin Community College karena "mengungkapkan penghinaan bernada rasis dan lelucon seksis di kelas." Dan itu membuatnya menjadi sosok yang tidak menyenangkan dan tidak diinginkan dalam hidupku. Berkat kesaksian mantan sahabat Hamad baru-baru ini yang berbalik menentangnya, beberapa tahun kemudian, kita kini mengetahui sesuatu yang mendekati kisahnya selengkap.
Surat Panggilan
Yang pertama dari komunikasi yang tidak disambut baik yang berasal dari Riad Hamad. |
Hamad menarik perhatian saya pada awal Juni 2006. Dia mengirimkan saya, melalui surat resmi, surat panggilan untuk menghadiri sidang di sebuah pengadilan di Austin. Tulisan tangan dalam dokumen itu jelek dan tidak rapi yang dituliskan dalam formulir yang dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik AS, Distrik Barat Texas. Isi surat itu memberi tahu saya bahwa Hamad menggugat saya dan Campus Watch atas pencemaran nama baik. (Campus Watch adalah sebuah proyek dari Forum Timur Tengah dan ia efektif menggugat Forum tersebut.)
Surat panggilan ini ternyata merupakan pengaduan kedua yang sudah diubah. Ketika membaca surat panggilan itu, saya lihat saya termasuk dalam daftar orang-orang ternama yang diadukan. Panggilan pengaduan itu juga mencantumkan Center for the Study of Popular Culture (yang kini dikenal sebagai David Horowitz Freedom Center), David Horowitz secara pribadi, Center for Jewish Community Studies, Negara Bagian, Joe Kaufman, Americans Against Hate, MilitantIslamMonitor.org, dan sebuah penyedia layanan internet bernama CB Accounts. Hamad melanjutkan aksinya dengan mengajukan tiga pengaduan yang telah diubah dan di dalamnya dia mengajukan lebih banyak lagi terdakwa (Freerepublic LLC, Jim Robinson, Laurence Simon, dan Dotster Inc.)
Panggilannya bersifat pro se. Artinya Hamad yang mengadukan kasus dan mewakili dirinya sendiri. Bukan pengacaranya. Dengan cara itu, ia tidak mengeluarkan biaya apa pun untuk menuntut semua orang.
Hamad mendakwa kami masing-masing dengan 21 pelanggaran: pencemaran nama baik dan fitnah, pencemaran nama baik, fitnah yang keji, pencemaran nama baik, pencemaran nama baik dengan tujuan menyebabkan penderitaan mental, pencemaran nama baik dan fitnah terhadap nama bisnis, pencemaran nama baik melalui penipuan nama bisnis, campur tangan dengan kontrak bisnis, campur tangan yang merugikan dalam kontrak bisnis, persekongkolan untuk mengganggu kontrak bisnis, campur tangan dalam perdagangan antarnegara, campur tangan dalam perdagangan melalui Internet, persekongkolan untuk mengganggu perdagangan melalui Internet, dengan sengaja menimbulkan penderitaan mental dengan maksud untuk melukai, pelanggaran privasi , penipuan, kelalaian, kelalaian besar, penghinaan terhadap nama bisnis, penghinaan terhadap produk bisnis, dan merusak (dilution) nama sebuah bisnis.
Sebagai kompensasi atas daftar panjang dugaan pelanggaran ini, Hamad menuntut ganti rugi US$5 juta (setara Rp 48,5 miliar) dari banyak terdakwanya, $10 juta (setara Rp 97 miliar) untuk hilangnya pendapatan dan $50 juta (setara Rp 485) sebagai ganti rugi yang patut dicontoh dan bersifat hukuman. Bukan hanya itu: dia juga meminta perintah tetap agar kami tidak menyebut bisnisnya sebagai "amal-jariah Islamiah" atau dia sendiri secara pribadi sebagai seorang "fundamentalis Muslim". Dia menginginkan Departemen Kehakiman melakukan penyelidikan terhadap kami karena "pekerjaan kriminal dan penipuan sebagai pelobi untuk negara asing [yaitu Israel] tanpa izin dan lisensi yang sesuai." Dia juga menuntut kami meminta maaf secara publik di sepuluh media yang dia pilih, serta membayar biaya persidangan dan "setiap dan semua keringanan lainnya yang mungkin diperlihatkan Penggugat bahwa dia berhak mendapatkannya dalam persidangan yang menggunakan juri."
Hamad memberikan gambaran tentang mentalitas dan motifnya selama mengajukan gugatan. Permintaannya untuk memperoleh informasi seputar David Horowitz sangat berwarna-warni, termasuk:
• Mendokumentasikan "Afiliasi agama para anggota dewan Center for the Study of Popular Culture (CSPC), afiliasinya dan editor Frontpagemag.org."
• Memberikan "sampel darah dan urin David Horowitz... untuk mengidentifikasi etnis dan afiliasi agamanya."
• "Mengidentifikasi setiap dan semua staf kedutaan Israel yang berhubungan dengan David Horowitz dan CSPC serta jumlah uang yang Kedutaan Besar Israel bayarkan untuk layanan mereka"
• Menjawab apakah "David Horowitz itu orang Yahudi yang taat dan menjalankan hari Sabat."
• Menjawab apakah "David Horowitz itu makan daging babi dan melanggar tradisi Yahudi."
• Menjawa apakah "David Horowitz itu bukan seorang Semit dan berpura-pura menjadi orang Yahudi untuk mendapatkan simpati atas pandangannya yang menghasilkan uang."
Surat panggilan ini benar-benar mengejutkan. Soalnya, saya belum pernah mendengar atau menyebutkan nama Riad Hamad sebelumnya. Penyelidikan hanya mengungkapkan sedikit hubungan tidak langsung antara kami: Hamad pernah membuat sekaligus memimpin sebuah organisasi. Namanya Dana Kesejahteraan Anak Palestina (Palestine Children's Welfare Fund ---PCWF). Selain itu, dalam entri weblog tanggal 18 Januari 2004 bertajuk, "Lamyaa Hashim, Supporting Burqas and Suicide Bombers," saya sempat mengutip pernyataan Joe Kaufman yang menyinggung PCWF sebagai berikut:
Situs web tersebut milik direktur medis Dana Kesejahteraan Anak Palestina, Rosemary Davis
Itu saja. Saya kutip 15 kata (dalam Bahasa Inggris) dari seseorang yang menyebut nama seseorang yang bekerja di organisasi milik Hamad. Untuk referensi sekilas ini, saya harus membayar secara pro-rata kepada Hamad sedikitnya $65 juta (setara Rp 630,5 miliar), atau sekitar satu juta dolar (setara Rp 9,7 miliar) per kata.
Apa itu PCWF? LSM Monitor menganalisa organisasi itu pada 2003 dan menemukan bahwa misi utamanya adalah "mempropagandakan delegitimasi Israel." Rangkuman Laporan pada 2007 mengatakan "PCWF yang berbasis di Gaza secara terbuka mengeksploitasi isu anak demi agenda politik radikal yang mendorong terjadinya konflik. Kegiatan-kegiatan ini sepenuhnya tidak sejalan dengan klaim mereka sebagai organisasi kemanusiaan." Sebagai contoh, LSM Monitor bercerita tentang lomba menggambar anak-anak yang diselenggarakan PCWF di mana
Juri lomba memberikan penghargaan kepada hasil karya yang menampilkan kebencian yang luar biasa kejam terhadap Israel, nyaris tanpa kecuali. Gambar pemenang lomba memperlihatkan api, dalam bentuk peta Israel dan Otoritas Palestina (PA), yang menghanguskan Bendera Bintang Daud dengan tulisan "Israel" di dalamnya. Hasil karya lain menggambarkan api dari Bendera Palestina jatuh pada Bendera Israel dan menghanguskan orang Israel yang berdiri di sampingnya. Kegiatan-kegiatan seperti itu hanya mengundang terjadinya budaya kekerasan dan kebencian.
Ringkasnya, PCWF itu sama-sama jahat dan penghasut kebencian sama seperti pemimpinnya
Pengaduan
Hamad mungkin merupakan penggugat pro se. Namun saya tidak bisa mengambil risiko menjadi tergugat pro se. Karena itu saya menunjuk Kantor Hukum Levine Sullivan Koch & Schulz, L.L.P., yang khusus menangani masalah pencemaran nama baik. Kami menanggapi Hamad dengan mosi untuk memberhentikan gugatannya pada tanggal 29 Juni 2006, dengan alasan tiga alasan:
Pertama, Pengadilan ini tidak memiliki yurisdiksi pribadi atas Pipes dan MEF. Terdakwa dari Pennsylvania tidak punya hubungan dengan Negara Bagian Texas yang bisa digunakan untuk membuat yurisdiksi umum atau khusus.
Kedua, bahkan andaikata Pengadilan mempunyai yurisdiksi pun, penggugat sendiri mengakui bahwa tuntutan pencemaran nama baik itu dibatasi waktunya selama satu tahun oleh undang-undang karena ada dugaan publikasi yang terjadi "sampai Juli 2004."
Ketiga, penggugat tidak memberikan fakta yang cukup untuk menuduh Pipes dan MEF menerbitkan pernyataan yang memfitnah dirinya. Memang benar, ia tidak bisa lakukan itu: Tergugat tidak pernah menulis sepatah kata pun tentang dirinya atau terlibat dalam tindakan apa pun yang dapat membenarkan penggugat untuk menyeret mereka ke pengadilan Texas.
Mosi saya juga mencatat bahwa Hamad adalah penggugat pro se yang punya sejarah menggugat apa yang disebut oleh salah satu putusan terhadap dirinya (Hamad v. Austin Community College) sebagai upaya litigasi yang "sangat sembrono" yang "berulang kali menyalahgunakan sistem hukum."
Hakim Sam Sparks dari Distrik Barat Texas mengecam "tuduhan jahat yang tak dapat dipahami" Hamad. |
Tiga hari sebelum gugatan ini ditolak, Hakim Sam Sparks dari Distrik Barat Texas menolak gugatan Hamad melawan David Horowitz. Pada 25 Juli, hakim membatalkan kasus yang melawan saya yang belakangan membebankan biaya pengadilan kepada saya. Sebagai tambahan, Sparks mengatakan Hamad itu penggugat "yang mencatat sejarah dalam Pengadilan ini karena mengajukan tuntutan hukum tanpa dasar dengan tujuan melecehkan dan membuat tuduhan yang mengerikan."
Tanpa kecewa dengan kegagalannya mendapatkan dukungan hukum, Hamad lalu mengajukan banding. Langkah ini mendorong Hakim Sparks mengeluarkan perintah yang lebih keras pada 6 September. Dijelaskannya bahwa pengaduan Hamad sama dengan mendukung "tidak adanya teori hukum yang dapat memulihkan salah satu dari banyak terdakwa yang digugat dalam kasus ini." Karena itu, dia menolak permohonan Hamad. Alasannya, pengaduan tersebut "diajukan tanpa tujuan apa pun dan hanya melecehkan serta menyebabkan terjadinya penundaan yang tidak perlu. Atau menyebabkan terjadinya peningkatan biaya litigasi yang tidak perlu". Sparks sekali lagi mengabulkan mosi saya untuk menolak, menyetujui ketiga tuntutan saya, dan memutuskan bahwa pengadilan tidak dapat menerapkan yurisdiksi atas Forum Timur Tengah atau saya sendiri (karena kami tidak punya hubungan dengan Negara Bagian Texas) dan bahwa Hamad menggugat setelah batas waktu yang ditetapkan pun lewat. Juga bahwa saya tidak pernah membuat pernyataan yang memfitnah Riad Hamad. Dia juga memerintahkan Hamad untuk membayar denda $1.000 kepada saya.
Untuk kedua kalinya, Hamad memberikan tanggapan yang penuh marah. Kali ini dia secara publik mengumumkan tuntutannya atas kami sebagai terdakwa. Berbicara tentang pencemaran nama baik! Dia mengumumkan kepada dunia pada 14 September (termasuk satu komentarnya yang dikirim kepada situs Campus Watch) bahwa kami
terlibat dalam kegiatan kriminal dan penipuan terhadap masyarakat dengan mengumpulkan sumbangan sebesar puluhan juta dolar. Sumbangan tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan ilegal di Amerika Serikat dan Israel dengan sepengetahuan Pemerintah Amerika Serikat serta lembaga peradilan.
Empat hari kemudian, Hamad mengirimkan permohonan ke milisnya. Dikatakannya, bahwa situs-situs yang "berhubungan erat satu sama lain" "menggunakan informasi yang salah dan mengumpulkan sumbangan... guna menyerang dan mendiskreditkan orang Arab dan Muslim" kemudian meminta setidaknya seribu orang untuk menelepon kantor urusan kejahatan internet yang termasuk dalam lingkungan Kejaksaan Agung Illinois.
Terdorong oleh sikap pengadilan terhadap Hamad, pada 6 Oktober, saya meminta supaya dia dipaksa membayar biaya pengadilan saya. Pada 17 Januari 2007, Hakim Sparks menyampaikan keputusan terakhirnya dan mengabulkan permintaan saya untuk biaya sebesar $12.915 (setara Rp 125, 275 ribu). Sparks pun memperjelas kekesalannya terhadap Hamad:
Penggugat Riad Elsolh Hamad pertama kali mengajukan klaim yang benar-benar tidak penting ini pada 13 April 2006. Sejak saat itu, "gugatannya"-nya sudah lima kali diperbaiki. Tidak satu pun dari lima Gugatan yang Diperbaiki itu didukung oleh Peraturan Federal atau keluar dari Pengadilan ini. Tidak satu pun versi gugatan Hamad menyatakan klaim yang dapat meringankan terdakwa mana pun berdasarkan hukum Amerika Serikat atau Negara Bagian Texas. Pengadilan menolak gugatannya yang bakal merugikan pihak lain ketika merumuskan kembali gugatan keduanya dalam sebuah Perintah tertanggal 26 Juni 2006. Namun demikian, Hamad melanjutkannya dengan mengajukan Gugatan yang Diperbaiki dengan memohon keringanan serupa dengan gugatan-gugatan yang sudah ditolak dalam Permohonan Kedua yang sudah diperbaiki. Setiap Gugatan yang Diperbaiki hanya menyeret kelompok terdakwa lain ke dalam rawa tuduhan pedas yang tidak dapat dipahami, tanpa dasar hukum yang dapat ditetapkan. Terlebih lagi, Hamad terus menyebutkan nama para pihak yang sudah dibatalkan kasusnya sebagai terdakwa dalam pembelaannya yang berulang-ulang.
Masa empat belas bulan berikutnya menyaksikan beberapa putaran yang sama yang kembali berulang. Hamad mengajukan banding dan semua hakim menolak setiap aspek dari setiap upaya hukumnya. Penolakan memuncak pada keputusan Pengadilan Banding Sirkut ke-5 pada 19 Februari 2008 yang mengecam Hamad karena "sepuluh" tahun sejarah pengajuan gugatannya yang sembrono di pengadilan ini." Pengadilan banding karena itu memperbesar biaya kerugian perkara saya menjadi $32.944,50 (setara Rp 319.566 ribu) untuk biaya pengacara.
Seperti dicatat oleh Gerald Steinberg dari NGO Monitor, gugatan Hamad "adalah upaya yang jelas-jelas hendak memanfaatkan pengadilan sekaligus sebagai intimidasi untuk mencegah adanya analisis independen serta terungkapnya hasutan yang dilakukan oleh LSM anti-Israel."
Penyelidikan
Brandon Darby membuat gebrakan sulit namun heroik dari seorang yang berhaluan kiri radikal menjadi seorang informan. made the difficult but heroic move from Leftist radical to informant. |
Namun, pada awal 2008, Hamad dilanda kekhawatiran lain yang jauh lebih besar. Delapan hari kemudian, pada 27 Februari 2008, Biro Investigasi Federal (FBI) dan Kantor Pajak Federal (Internal Revenue Service ---IRS) bersama-sama menggerebek rumahnya. Brandon Darby, seorang mantan pengikutnya yang berhaluan kiri dan anti-Zionis, serta teman lama Hamad yang kini bekerja untuk tujuan yang konservatif atas nama Israel, menjelaskan bagaimana penggerebekkan ini terjadi:
Darby pernah membantu Hamad. Ia menggalang dana serta merekrut "perisai manusia" untuk melawan Pasukan Pertahanan Israel. Dia sendiri bahkan nyaris pergi ke wilayah Palestina untuk tujuan tersebut. Ingin membentuk kelompok yang belakangan diberi nama Respon Kritis, yang hendak mengirimkan petugas medis ke zona perang seperti Lebanon dan Darfur untuk membantu warga sipil. Hamad menyukai gagasan ini. Kepada Darby, dia menyodorkan rencana menggunakan kedok sebagai petugas medis untuk memasang bahan peledak pada sepeda motor dan ambulans jebakan di Israel guna membunuh orang Yahudi. Hamad juga menyusun rencana menggunakan PCWF untuk mengirimkan uang kepada Hamas dan Hizbullah. Darby menceritakan dalam Breitbart.com:
Hamad mendekati saya. Dikisahkannya bahwa dia berhasil memperoleh uang [dari PCWF] sehingga dia bermaksud hendak menyelundupkannya kepada kawan-kawan Palestina di Israel. Saya tanya mengapa dia menyelundup padahal dia bisa mengirim dana itu secara legal. Dia menanggapinya dengan analisis terperinci tentang cara-cara pelaku bom bunuh diri melewati pos pemeriksaan guna mencapai tujuan mereka. Saya menolak ajakannya. Dia lantas mengatakan bahwa saya sudah kembali kepada kebiasaan lama dengan hak istimewa saya sebagai orang kulit putih, tetapi bakal segera kembali kepada revolusi.
Pembicaraan tentang kekerasan ini, urai Darby, membuatnya memikirkan kembali hubungannya dengan Hamad. "Saya tidak bisa tidur. Hati saya bergolak apakah saya harus melaporkannya kepada FBI." Dengan belajar dari aktivis sayap kiri lainnya tentang rencana Hamad untuk mendirikan "bisnis palsu untuk membantu Hamad menyalurkan uang bagi warga Palestina" Darby terdorong untuk menghadapi Hamad. Keduanya bertemu untuk minum kopi bersama. Mendengar ketidaksetujuan Darby, "Hamad menanggapi dengan mengatakan bahwa akan lebih baik jika orang kulit putih terlibat dalam perang melawan teror sehingga orang akan membatasi apa yang dapat dilakukan pemerintah jika perang melawan teror melibatkan orang kulit putih di Guantanamo daripada hanya orang Arab. "
Hal ini penting diselesaikan. Darby menderita akibat tindakan masa lalunya. Ia "bertanya-tanya apakah dukungan dan upaya saya sebelumnya untuk Dana Kesejahteraan Anak-Anak Palestina berarti tangan saya berlumuran darah." Karena itu, dia memutuskan menghentikan Hamad. "Saya akhirnya bertemu dengan pihak FBI. Mereka baik dan ramah. Hamad dan Dana Kesejahteraan Anak Palestina pun digerebek."
Surat perintah penggeledahan berfokus pada penipuan. Bukan terorisme. Sama seperti yang diperlihatkan oleh pernyataan keuangan yang mendukungnya:
RIAD ELSOLH HAMAD gagal mengajukan pengembalian pajak pendapatan federal untuk tahun 1999 hingga 2003 dan 2005, menghindari pembayaran pajak pendapatan federal untuk tahun 1999 hingga 2006, dan terlibat menyiapkan dokumen palsu yang digunakan untuk memperoleh pinjaman bersubsidi pemerintah federal dari berbagai kampus universitas di Negara Bagian Texas. Pernyataan tertulis itu menunjukkan bahwa HAMAD memperoleh penghasilan kena pajak dari Austin Independent School District (AISD). HAMAD juga menjalankan/mengoperasikan Dana Kesejahteraan Anak Palestina (PCWF) yang diklaimnya mengumpulkan dana untuk anak-anak Palestina. HAMAD mengirim sejumlah besar uang ke Timur Tengah dan/atau ke badan amal yang meneruskan dana tersebut ke Timur Tengah. Saat ini, disposisi dana itu tidak diketahui. Sejumlah besar dana "sumbangan" ini juga ditelusuri mengalir ke berbagai rekening saham yang dikendalikan oleh Riad Hamad dan/atau putranya Abdullah Hamad.
Seorang penyelidik di Dinas Pajak AS (Internal Revenue Service) menuliskan bagian terakhir pernyataan keuangan itu dengan lebih blak-blakan: "Riad Hamad dengan bantuan putranya, Abdullah Hamad, mantan istrinya, Diana Hamad dan putrinya, Rita Hamad, menggunakan 'dana sumbangan' tersebut untuk penggunaan pribadi dan tidak membayar pajak pendapatan federal atas dana ini."
Karena tidak ada media memberitakan informasi penting soal itu, beginilah cara Hamad sendiri melaporkan penggerebekan di rumahnya. Dikatakannya, sepuluhan agen federal yang dilengkapi surat perintah penggeledahan yang berdasarkan penyebab yang mungkin ada, hendak menyelidiki adanya penipuan berkaitan dengan pengiriman uang (wire fraud), penipuan terhadap bank dan pencucian uang, "menggeledah setiap sudut dan celah" apartemennya dan menyita "lebih dari empat puluh kotak kertas, file, komputer, dan CD."
Bunuh Diri
Pasca-penggerebekkan itu, Darby mengenang,
Untuk terakhir kalinya, saya mendengar kabar dari Hamad. Dia menelepon saya. Dikatakannya bahwa itu "hanya soal waktu." Saya tanya apa maksudnya. Dia lalu berkisah soal penggerebekan apartemennya. Ia mengaku mereka mengambil semua dokumennya. Juga dikatakannya bahwa saya akan segera tahu soal itu. Dia bilang dia harus pergi. Dan dia pergi. Jenazahnya ditemukan di Austin, TX di Danau Lady Bird beberapa hari kemudian. Rupanya dia memilih untuk tidak menghadapi konsekuensi dari tindakannya.
Bahkan dalam kematian sekalipun, Hamad tetap melanggengkan penipuannya. Pertama-tama, dia menulis surat kepada orang-orang lingkarannya. Ia membangun premis bahwa sudah terjadi kekerasan terhadapnya (semua ejaan dan elips dalam surat itu persis seperti aslinya):
selain dilecehkan pemerintah, lingkungan penuh kebencian diciptakan beberapa siswa di sekolah karena saya orang Arab dan Muslim...serta komentar rasis mereka, saya ditelepon sekitar tengah malam dari seseorang yang menanyakan"di mana untamu.." dan terakhir...sebuah mobil dirusak sekitar dua tahun lalu....tadi malam sekitar jam 01. 30 pagi..seseorang membunyikan bel apartemen saya lalu melarikan diri....dan Anda bisa mendengar semua anjing di lingkungan itu menggonggong ketika orang yang membunyikan bel itu lari...Sebuah lingkungan yang benar-benar penuh kasih sayang terhadap orang Arab dan Muslim....
(Melihat kembali gugatannya, orang bisa melihat sumber fantasinya tentang pelecehan, lingkungan yang penuh kebencian dan rasisme.)
Kedua, bukti menunjukkan bahwa Hamad merekayasa kematiannya agar tampak bahwa ia ingin dihormati seolah-olah dibunuh. Padahal sebenarnya ia bunuh diri. Berdasarkan informasi yang sebagian diperoleh dari otopsi, pernyataan polisi menegaskan:
Ketika dikeluarkan dari danau, pada jenazah ditemukan "selotip" yang diikatkan secara longgar sekitar mata, tangan serta kakinya. Pengikatan tangan dan kaki dan penempatan selotip itu cocok bahwa Hamad justru melakukan itu terhadap dirinya sendiri. Detektif yakin Hamad berjalan sendiri dari kendaraannya menuju air berdasarkan bukti yang diambil dari tempat kejadian.
Saat ini, Departemen Kepolisian Austin tidak mencurigai adanya kecurangan dalam kematian Hamad. Saksi dan anggota keluarga mengonfirmasi kepada polisi bahwa Hamad mengalami stres yang sangat luar biasa dalam hidupnya. Kejadian ini masih diselidiki. Namun semua tanda menunjukkan kemungkinan ini bunuh diri. Berdasarkan hasil sementara dari Balai Pemeriksa Medis, tidak ada tanda-tanda trauma pada tubuh maupun tanda-tanda perlawanan yang ditemukan.
Paul Larudee, rekan Hamad dan orang terakhir yang diketahui berbicara dengannya sebelum kematiannya bahkan mengatakan bahwa Hamad "memang bunuh diri tetapi dia melakukannya dengan tujuan untuk memicu spekulasi yang sebenarnya menyertai kematiannya." Terjemahan: Hamad ingin kematian itu tampak seperti pekerjaan yang berhasil. Meski skeptis atas kematian Hamad, Larudee ngotot menegaskan, "Saya masih menganggap dia itu pahlawan."
Teori Konspirasi
Staf Islamic Center Greater Austin Ibrahim Dremali mengklaim ada "aksi biadab" yang menewaskan Hamad. |
Ekstremis Palestina, penganut Islam radikal, kaum sayap kiri serta berbagai teori konspirasi menerima penipuan Hamad. Menurut Ibrahim Dremali dari Islamic Center Greater Austin, setelah otopsi dia memandikan jenazah Hamad. Jenazah itu urainya, "dipotong mulai dari bahu kanan sampai ke perut dan dari bahu kiri sampai ke perut lagi. Dari perut pemotongan berlanjut sampai ke kandung kemih, ... Seluruh bagian belakang tengkoraknya dipotong seluruhnya, kosong sepenuhnya, kosong. ... Pergelangan tangannya dibelah hingga terbuka dan dipotong. ... Matanya tercabut keluar sepenuhnya. ... Itu tindakan biadab. ... Seperti orang memakan tubuhnya. ... Ini menjadi pesan untuk seluruh umat Islam." Dremali mengatakan tampaknya seperti "ada sesuatu di hutan, seekor binatang yang menyerang binatang lain."
Kurt Nimmo, seorang ahli teori konspirasi terkemuka, bertanya, "Mungkinkah tim pembunuh neokon atau tim 'bayonet' Mossad menghabisi guru sekolah Riad Hamad?" Penyiar radio Alex Jones dan orang-orang lainnya menjelek-jelekkan tim pembunuh Israel yang mengawasi rumah Hamad. Beberapa kalangan bahkan menuduh "informan FBI yang sosiopat Brandon Darby" membunuh Hamad. Sebuah situs Twitter (riad_hamad) membuat teori-teori ini tetap bertahan hidup hampir lima tahun kemudian.
Berbeda dengan laporan seram ini, pemeriksa medis Travis Country, David Dolinak, yang memeriksa jenazah Hamad pada 17 April pagi, tidak menemukan hal-hal yang menakutkan. Sangat berbeda dengan deskripsi Dremali mengenai jenazah Hamad yang dipotong-potong, wartawan pemeriksa medis hanya menemukan sedikit hal yang bisa dilaporkan:
Identifikasi bekas pada badan dan bekas luka:
Ada bekas luka vertikal sepanjang 10 inci pada paha kanannya yang melebar. Tidak ada tato.
BUKTI BERKAITAN DENGAN TERAPI [artinya bekas jarum, jahitan pasca-operasi, dll]
Tidak ada
BUKTI ADANYA LUKA:
Tidak ada. ...
KONDISI RONGGA BADAN JENAZAH:
Organ-organ rongga badan membengkak secara normal dan berada pada lokasi normalnya. Diafragma masih utuh. Tidak ada penumpukan cairan di dalam rongga pleura (baca: bagian depan paru-paru hingga perut bagian atas) atau kantung perikardial. Tidak ada penumpukan cairan di rongga peritoneum (baca: dalam perut yang langsung berkaitan dengan tulang belakang). Tidak terjadi perlengketan pleura atau perlengketan perut.
KEPALA JENAZAH:
Tidak ada darah yang keluar di lapisan bawah kulit kepala. Calvariumnya (tengkorak wajah) masih utuh. Dura (baca: seluruh tengkorak) masih utuh. Tidak ada darah epidural atau subdural. ...
SISTEM MUSKULOSKELETAL:
Tidak ada tulang yang patah pada tulang selangka, tulang dada, tulang rusuk, tulang belakang, panggul atau ekstremitas yang terdeteksi.
Dolinak menyimpulkan bahwa dia melihat "Tidak ada bukti cedera yang traumatis." Juga bahwa Hamad "meninggal akibat tenggelam".
Kesimpulan
Hamad meninggal dunia sebagaimana ia hidup. Hidup dan mati dalam racun kebencian dan sikap bermuka dua. Darby memberi tahu saya bahwa "Riad secara terbuka mengaku sebagai orang Kristen tetapi ketika meninggal, menjadi jelas bahwa dia berbohong. Dia sebenarnya Muslim." Kami, para korban tuntutan hukumnya yang mengerikan dan gila-gilaan, tidak pernah melihat sepeser pun uang utangnya kepada kami. Aksi penggelapan dan penghindaran pajaknya mengejarnya. Ia melakukan penipuan terakhir dan terbesarnya. "Pembunuhan pura-pura." Tidak mengherankan jika Dana Kesejahteraan Anak-Anak Palestina yang terkenal itu sekarang sudah tidak ada lagi, dan menjadi hanya ada satu halaman beranda yang menyatakan bahwa "situs web PCWF akan segera hadir lagi untuk meneruskan beberapa karya agung Riad Hamad."
Situs web The Palestine Children's Welfare Fund's yang tidak lagi beroperasi. |
Beberapa pengamatan terhadap Hamad: Pertama, pujian yang tinggi terhadap orang malang ini membuat orang menganggapnya sebagai orang baik. Ia memperlihatkan betapa simpati politik membuat orang menutup mata. Kedua, bahkan ketika ia tinggal di Austin, Texas yang tenang dan beradab, Hamad justru mencemari rumah yang dibelinya (adopted home) dengan mengimpor nihilisme politik dari Timur Tengah. Ketiga, saya mungkin harus mengeluarkan hampir $33.000 untuk biaya pengadilan. Namun tidak semua uang itu hilang. Serangan hukum yang dilakukan Hamad mengilhami saya untuk mengungkap buruknya anti-Zionisme ini. Akhirnya, jika orang benar-benar dinilai berdasarkan kualitas lawannya, maka kami yang membela Israel justru semakin bersemangat.
Kebanyakan imigran Muslim adalah warga negara di negara-negara Barat yang taat hukum dan konstruktif. Namun kasus Hamad cocok dengan terus melekatnya pola imigran yang membawa kebiasaan buruk yang disebabkan sekaligus diperkuat oleh politik tirani dan ideologi radikal. Dengan memadukan supremasi Islam dengan penghinaan kaum nihilis, mereka membenci segala sesuatu yang berkaitan dengan kaum non-Muslim, mengimpor berbagai ide ekstremis, sambil tetap merasa bebas dari batasan moral. Akibatnya, mereka terlibat secara tidak proporsional dalam perilaku antisosial, kegiatan kriminal dan terorisme. Dengan rasa enggan, saya menyimpulkan hampir satu dekade lalu bahwa "pengunjung dan imigran Muslim harus menjalani pemeriksaan latar belakang tambahan." Saya tegaskan ini sekarang. Jangan sampai semakin banyak Riad Hamad yang diizinkan masuk.
Pipes (www.DanielPipes.org) adalah Presiden Middle East Forum (Forum Timur Tengah). © All rights reserved by Daniel Pipes, 2012.
Penambahan informasi pada 1 November 2012: (1) Pandangan aneh dan ganda seputar karakter Hamad cocok dengan pola yang sudah mapan. Untuk itu, lihat artikel saya tahun 2003 bertajuk, "But He Was Good to His Mother: Murdering for Militant Islam."
(2) Di antara berbagai komentar menarik seputar artikel ini, Lee Kaplan membahas tentang Paul Larudee dalam tulisannya berjudul "More info on Paul LaRudee and PCWF from StoptheISM.com". Sementara itu, Phil Mond menjelaskan soal teknik otopsi dalam tulisannya, "No reason to mistrust Dremali's account."
Pemutakhiran 7 November 2012: Dua laporan masuk hari ini mengenai usaha Hamad untuk mencari kapal untuk Gerakan Pembebasan Gaza (1) Lihat komentar Gloria Stewart yang juga menegaskan bahwa Hamad bukanlah pemeluk Kristen. (2) Lee Kaplan dari StoptheISM.com (yang mengomentari artikel ini secara terpisah) memberikan kepada saya transkrip ceramah salah satu pendiri Free Gaza Movement, Greta Berlin di Berkeley, California, pada 18 Oktober 2012, (tentang siapa Greta Berlin, lihat di sini, khususnya terkait informasi yang dimutakhirkan pada 10 Oktober 2012). Di dalam ceramahnya, Berlin bercerita tentang asal mula ide untuk membawa kapal layar ke Gaza untuk digunakan dalam propaganda melawan Israel dan gagalnya Hamad berperan menyediakan kapal tersebut.
Kami kumpulkan sekitar 5 atau 6 orang bersama kami. Ada Paul Larudee dari Bay Area di sini, 2 aktivis muda Australia dan seorang pria bernama Riad Hamad. Pernahkah kalian dengar tentang Riad? Beberapa dari kalian memang mengenalnya. Riad itu aktivis yang luar biasa. Orang Libanon. Dia tinggal di Austin Texas. Jadi kami berlima membangun Bersama Gerakan Pembebasan Gaza ini. ... Saya mengenal Riad sejak dia dan saya berjalan di sekitar peternakan Bush pada 2003 sambil dia sibuk membawa bendera besar Libanon dan bendera Palestina. Dia dan saya langsung menjadi teman.
Jadi, katanya, ingat, ayah saya dulunya bagian dari bisnis Pepsi Cola. Saya tahu cara membeli perahu. Jadi, saya akan beli perahu. Saya akan pastikan kalian bisa sampai ke Gaza. Jadi, kami awalnya berniat pergi pada bulan Mei 2008. Pada Februari 2008 kami mengiriminya $25.000. Dia tambahkan duitnya sendiri sebesar $25.000 miliknya. Riad itu semacam tipe pria yang mengenal ribuan anak Gaza. Jika seorang pemuda dari Gaza menyuratinya, anak kecil itu berkata, 'Sepeda merah saya dibom oleh militer Israel. Saya tidak punya sepeda merah lagi. Adakah cara agar Anda bisa memberi saya sepeda merah? Dan 3 hari kemudian ada sepeda berwarna merah di depan rumah anak ini. Dan itu adalah Riad.
Tapi dia sama sekali tidak tahu bagaimana mendesain laporan keuangan (spreadsheet). Jadi, dia hanya membuat catatan uang masuk dan keluar dan uang yang akan keluar dan uang akan masuk. Dia berpikir cara itu baik-baik saja. Jadi, ketika kami mengirim uang $25.000 dan dia menambahkannya, dan itu terjadi pada bulan Februari dan pada akhir Februari, IRS dan FBI pun menggerebek rumahnya keesoakan harinya. Besoknya lagi, mereka mengambil semua uang kami, mereka memberinya dokumen dan mengatakan, "Kau dan anak-anakmu akan diberi dokumen yang menyatakan bahwa kau telah melakukan perdagangan uang antarnegara bagian."
Riad tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan padanya. Dulu, dia pasang papan petunjuk besar di halaman depan rumahnya yang bertuliskan, "Saya orang Arab. Di mobilnya pun dia pasang papan petunjuk bertuliskan, 'Saya orang Arab', dalam bahasa Arab dan Inggris. Namun ketika mereka mengejar putri dan putranya, dia pun putus asa. Dia begitu yakin bahwa dia telah menghancurkan kehidupan anak-anaknya. Tentu saja itu adalah salah satu cara banyak dari kita diperas. Jika kita ingin terus melakukan sesuatu, orang akan mengejar anak-anak kita. Dia bertekad bahwa satu-satunya hal yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan anak-anaknya adalah dengan bunuh diri. Dan pada tanggal 14 April dia menenggelamkan dirinya di danau di Austin, Texas. Dia menenggelamkan dirinya di Danau Lady Bird di Austin, Texas. Kami kehilangan teman, kehilangan uang, kehilangan kontak bersamaan dengan tenggelamnya perahu. Kami benar-benar putus asa karena kehilangan pria luar biasa yang terdorong untuk bunuh diri itu.
Komentar: (1) Perhatikan penyebutan nama Paul Larudee yang saya kutip dalam artikel saya. (2) Dana $25.000 mungkin berasal dari dana yang disumbangkan kepada PCWF. (3) Meskipun "langsung berteman" dengan Hamad dan menyebutnya sebagai "seorang aktivis yang luar biasa", Berlin (seperti Larudee) tidak bisa menerima skenario pembunuhan itu. (4) Ia abaikan kisah ketidakberesan finansial Hamad. Malah ia mengaitkannya dengan ketidakmampuannya yang tidak disengaja ("dia sama sekali tidak tahu cara membuat laporan keuangan "). Hal ini pada gilirannya memungkinkan dia untuk menyalahkan pihak IRS dan FBI karena mendorong Hamad untuk bunuh diri. (5) Berlin membuat argumen yang tidak masuk akal bahwa Hamad bunuh diri untuk membantu anak-anaknya. Bagaimana persisnya bunuh dirinya itu bisa membantu mereka?
Pemutakhiran 30 Mei 2013: Menurut website TruTV, janda mendiang Hamad yakin, Hamad tidak bunuh diri tetapi dibunuh karena alasan-alasan politis.
Pemutakhiran 11 September 2013: Brandon Darby menjadi topik dari Informant, sebuah film dokumentasi yang memusatkan perhatian pada perannya mencegah sebuah bom disiapkan untuk merusak Konvensi Nasional Partai Republik pada 2008.
Pemutakhiran 30 September 2013: Untuk membaca kutipan dan gambaran umum seputar kisah Hamad dalam Informant silakan baca tulisan Lisa Derrick di FireDogLake.com.
Pemutakhiran 9 Februari 2014: Situs web Dana Kesejahteraan Anak Palestina (The Palestine Children's Welfare Fund--PCWF) kini menerbitkan penjelasan sepanjang satu halaman tentang organisasi tersebut. Tanpa menyebutkan nama Hamad. Meskipun secara implisit merujuk pada kata-kata dan warisan jahat Hamad (seperti tergambar dalam pernyataan, "Organisasi tersebut ... tidak terkait dengan asosiasi militan atau politik mana pun dalam bentuk apapun"). Namun, di dalamnya ada iklan untuk sebuah organisasi penganut Islam radikal, KinderUSA. Selain itu, situs web ini perlu lebih banyak perbaikan. Soalnya, paragraf terakhirnya berisi pernyataan misterius yang tidak berhubungan sama sekali. Tertulis: "Asosiasi induk kami menyewa bus pesta Long Island untuk mengantarkan anak-anak kami ke pesta prom (pesta khusus kaum muda AS ketika mereka berusaia 17 tahun) dan sopir mereka sangat luar biasa mengawasi anak-anak. sepanjang waktu."
Dari situs web PCWF yang baru. |
Pemutakhiran 13 Desember 2017: Kematian Hamad terus saja menarik perhatian orang-orang aneh. Di situs web bernama Docker's Union, seorang Victor Thorn dituduh sebagai "pembunuh" Hamad:
Victor Thorn seharusnya berpikir lebih banyak daripada sekadar berupaya memeras satu dolar dari kebenaran 911, seperti apa yang dilakukannya di Austin Texas pada 18 April 2008, pada saat aktivis Palestina Riad Hamad dibunuh, Thorn berada di Austin sebagai tamu studio Alex Jones saat itu, sekaligus dianggap sebagai algojo Mossad tingkat tinggi.
Pemutakhiran 15 Februari 2019: Situs web PCWF, thepcwf.org, sudah kembali beroperasi dan kini mengakui Hamad sebagai pendirinya. Situs web itu bahkan mungkin saja sah, jika dia tidak memperlihatkan sikap menyesal terkait atas kasus Hamad (dan bersikap malu-malu atas kematiannya: "Yang menyedihkan, kami kehilangan Riad... dalam sebuah insiden yang tragis dan penuh kekerasan yang masih belum dapat dijelaskan") dan sama sekali tidak jelas mengenai tujuan pengiriman dana tersebut.
Pemutakhiran 13 Juni 2020: Para pelajar dan orang lain berbagi kenangan polos tentang Hamad hari ini di Reddit. Tampaknya, karena media arus utama mengabaikan persoalan siapa dia sebenarnya, maka reputasinya tetap utuh.
Pemutakhiran 14 April 2021: Pada peringatan tiga belas tahun Hamad bunuh diri, Reddit menyimpan lebih banyak kenangan polos tentangnya. Nampaknya warga Austin tidak mau bersusah payah mencari tahu siapa dia sebenarnya.
Topik Terkait: Tulisan yang berkaitan dengan otobiografi Daniel Pipes, Muslim di Amerika Serikat, Orang Palestina
Artikel Terkait:
- Ahmad Yusuf and "The Future of Islam in America"
- Mustafa Abu Sway, Islamist
- Terror & Denial [by Hadayat at LAX]
receive the latest by email: subscribe to daniel pipes' free mailing list
The above text may be cited; it may also be reposted or forwarded so long as it is presented as an integral whole with complete information provided about its author, date, place of publication, and original URL.