Maret 2006, Muhammed Taheri-Azar mengendarai sebuah jip Cherokee sewaan menuju sebuah plasa di Universitas Carolina Utara di Chapel Hill. Belakangan diketahui, dia tidak sekedar berkendaraan, tapi berupaya membunuh sebanyak-banyaknya siswa yang ditemuinya dengan kendaraannya. Pengalaman ini mendorong saya menciptakan istilah Sindrom Jihad Mendadak (Sudden Jihad Syndrome.
Istilah itu saya maksudkan untuk menjelaskan kasus "ketika warga Muslim yang tampil biasa-biasa saja mendadak menjadi kejam." Saya perhatikan, banyak warganegara yang baik yang diam-diam mengadopsi perilaku Islam radikal kemudian dengan kejam melancarkan aksi terorisme kepada non-Muslim. Contohnya adalah peristiwa pembajakan 11 September 2001 yang menghancurkan menara kembar New York, para pembom transport London, Sajid Badat, Wail al Dhaleai, Asif Hanif, Zacarias Moussaoui, Iyman Faris, Adnan Gulshair El'Shukri-jumah, Aafia Sidiqui dan Waemahadi Wae-dao, Maher Hawash, Mohammed Ali Alayed dan Muriel Degauque.
Saya belakangan menggunakan istilah untuk kelompok jihad lain yang mengejutkan termasuk Hesham Mohammed Ali Hadayet dan Naveed Haq. Sebagian besar kasus saya rekam lewat tulisan saya, "Menolak Terorisme Islamis" dan "Semakin Banyak Insiden Penolakan Terorisme Islamis," juga sesuai dengan rubric ini. Demikian halnya dengan artikel saya, "Rangkaian Jalan Para Penembak Jitu."
Dalam semua kasus ini, saya menguraikan bahwa hilangnya ikatan terhadap suatu kelompok teroris internasional seperti Al-Qaeda tidak berarti aksi itu bukanlah terorisme.
(Dan inilah tempat yang bagus untuk menjelaskan kebingungan yang mungkin terjadi. Dengan "mendadak", tidak saya maksudkan bahwa pejuang jihad secara kasar terlibat dalam aksi kekerasan tetapi bahwa aksi itu terjadi sebagai kejutan mendadak atas para korban, penerapan hukum dan publik).
Pihak-pihak lain menemukan bahwa istilah ini bermanfaat kemudian menggunakannya. Lewat satu pencarian di Google, bisa ditemukan sekitar 21.000 kutipan termasuk sebutan istimewa yang luar biasa dalam kasus Sulejman Talovic dan Omeed A. Popal. Sejumlah blog secara sistematis mendokumentasikan fenomena itu, termasuk rayra.net dan Freedom's Enemies. Juga perhatikan artikel karya Srdja Trifkovic berjudul, "Sindroma Jihad Mendadak di Wina," untuk daftar dari berbagai kasus.
Saya teringat sejarah ini karena Sara A. Carter melaporkan hari ini dalam tulisannya, "Sindroma Jihad Mendadak Memunculkan Risiko Dalam Negeri" dalam harian The Washington Times. Dalam tulisannya, Sara mengatakan bahwa seorang agen pemerintah Amerika Serikat baru saja menggunakan istilah ini beserta pemikiran di belakangnya seolah memberikan pengesahan resmi. Juga ada sebuah lembaga baru didirikan di Texas, menyusul berbagai kasus itu, namanya Biro Analisis Informasi yang bernaung di bawah Departemen Keselamatan Publik Texas pada 6 Desember lalu. Lembaga baru itu mengeluarkan sebuah laporan internal yang dibagikan kepada lembaga penegakan hukum federal, negara bagian dan lokal di Texas yang mencatatkan betapa sikap simpati kepada Al-Qaeda justru menghasilkan "sindroma jihad mendadak" dalam sel-sel terror dalam negeri yang tidak berafiliasi dengan teroris luar negeri.
Carter pun mendapatkan satu fotokopi laporan tersebut. Dia menulis bagaimana laporan itu memperingatkan para pejabat pemerintah untuk tidak melepasbebaskan orang-orang atau sel-sel teror yang tumbuh di dalam negeri sebagai "yang bakal muncul," dengan mengatakan aksi-aksi mereka memang menimbulkan ancaman yang bisa dipercaya mengancam keamanan dalam negeri. "Kerapkali para penyerang itu dilepaskan karena dianggap menderita masalah kesehatan mental, namun kata dan tulisan mereka memperlihatkan adanya afiliasi dengan kesadaran terhadap supremasi Islam atau ada kedekatan dengan ekstremisme Islam. Akibatnya, penegakan hukum seharusnya tidak terlampau cepat menghakimi serangan mereka sebagai tidak terkait terorisme. "Laporan itu mengatakan, mereka mungkin beraksi dengan niat untuk pada akhirnya bergabung dengan Al-Qaeda atau gerakan jihad di luar negeri. Analisis intelijen mengatakan kelompok-kelompok yang tumbuh besar di dalam negeri tidak benar-benar murni "dalam negeri" karena ideologi mereka sama jika tidak bisa dikatakan persis seperti kelompok-kelompok teroris internasional.
Laporan itu lantas menyajikan sejumlah contoh termasuk kasus Lackawanna Six, Liberty City Seven, Ali R. Warrayat dan kasus Charles Bishop (ne Bishara).
Komentar: Menarik ketika sebuah lembaga penegakan hukum merasa bebas menangani secara terbuka terorisme Islamis ini. (2 Januari 2008).
Pembaruan pada 20 Nopember 2009: Setelah pebunuhan Ft. Hood dilakukan oleh Maj. Nidal Malik, jumlah referensi pencarian Google untuk "Sindroma Jihad Mendadak" melompat menjadi 637.000. Seperti dicatat di atas, dua tahun silam, jumlah itu 21.000 lebih kurang daripada yang kini ada. Kata itu pun sudah mempunyai kata kunci (entri) dalam Urban Dictionary dan Conservapedia.com.