Sekelompok penanam modal swasta, yang semuanya warga Inggeris keturunan Bangladesh yang berasal dari kawasan Sylhet, Bangladesh baru saja mengumumkan berdirinya sebuah perusahaan penerbangan. Air Sylhet, namanya. Tujuannya, adalah untuk mengangkut kaum Muslim Inggeris. Perusahaan akan memulai penerbangan perdana dari London dan Manchester menuju Dubai, melalui Wina, 4 Desember mendatang. Selanjutnya, pesawat menerbangi tujuan lain yang dibutuhkan kaum Muslim Inggeris dan daerah sekitar Wina, khususunya menuju Mekkah. Sadar bahwa sudah ada 28 perusahan penerbangan gagal bertahan hidup setahun silam, direktur penjualan dan komunikasi perusahaan, Kabir Khan mengakui bahwa, "banyak orang pikir kami gila. Tetapi kami ingin bahwa pasar yang kami layani kebal dengan kondisi-kondisi semacam ini."
Berita itu mengemuka satu tahun setelah Abdullah Mohamed Almulla, pimpinan Perusahaan Almulla Hospitality yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab mengumumkan rencana usahanya. Ketika itu, Almulla mengumumkan berdirinya satu kelompok rangkaian hotel yang menjalankan bisnis berdasarkan hukum Shariah dan beroperasi dengan tiga merek dagang, Cliftonwood, Adham dan Wings. Tujuannya adalah sejak saat itu mendirikan 30 perusahaan hotel, yang tidak melayani alkohol dan menyajikan makanan-makanan halal.
Pada skala lebih kecil, sejumlah hotel yang beroperasi sesuai hukum Sariah sebetulnya sudah ada, seperti Brighton Marina House Muslim Hotel di Inggeris, Azad Muslim Hotel di Pakistan dan Shenzhen Muslim Hotel di Cina. Namun, rantaian hotel baru itu bakal berbeda dari hotel-hotel lainnya dan diharapkan bisa menghasilkan modal 2 miliar dolar Amerika.
Komentar:
(1) Rencana usaha ini sesuai dengan pola "pemisahan peradaban umum" yang sedang saya amati sejak insiden penerbitan kartun Denmark.
(2) Melihat bahaya dari adanya kaum Islamis, orang bisa berharap bahwa sedikitnya sejumlah masyarakat non-Muslim menyambut gembira adanya pemisahan fasilitas.
(3) Kita akan melihat perkembangannya. Saya skeptis dengan kelangsungan hidup komersial perusahaan penerbangan, rangkaian hotel dan sejenisnya yang berorentasi Muslim.(31 Oktober 2008)