LEMBAGA – The Center for Security Policy mengajukan pertanyaan kepada tiga puluh penulis. Seluruh tanggapan para penulis bisa diklik di sini. Sedangkan pemikiran saya menyusul berikut ini;
Tiga pekan setelah peristiwa berdarah di Gedung Perdagangan Dunia, 11 September 2001, saya menulis sebuah artikel berjudul, ""Why This American Feels Safer" (Mengapa Orang Amerika Ini Merasa Lebih Aman).
Dalam tulisan ini, saya menuliskan bahwa tidak seperti 2/3 dari sesama saya senegara yang merasa "kurang aman" dibanding sebelum peristiwa berdarah itu, saya justru merasa lebih aman sekarang. Karena bagaimanapun, dua puluh dua tahun setelah Islam radikal mulai melancarkan perang melawan Amerika Serikat (dihitung mulai dari pendudukan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran pada 1070), masyarakat Amerika akhirnya justru serius mempertimbangkan ancaman itu. "Tanda bahaya yang baru ditemukan ini, memang sehat. Ada kesadaran atas solidaritas yang membesarkan hati sehingga upaya menyelesaikan masalah memang sangat perlu didorong."
Pada waktu bersamaan, saya pun mengungkapkan "kecemasan saya terhadap sikap teguh dan tujuan Amerika Serikat." Soalnya, saya takut prinsip "Bersatu Kita Teguh" dalam upaya menyelesaikan masalah lenyap bersama waktu. Kenyataannya, apakah semangat itu meredup?
Selama seputuh tahun terakhir, kecenderungan ini nampaknya begitu rumit dan bertentangan sehingga saya pun menyajikan argumentasi untuk kedua sisi jawaban. Jika sikap waspada mencegah terulangnya peristiwa berdarah 11 September 2001, maka kontraterorisme justru mencapai tingkat sehingga pihak Gedung Putih pun bahkan tidak berani merujuknya sebagai terorisme pada judul dokumennya tentang masalah itu.
Secara keseluruhan dikatakan, saya pikir kita lebih aman dan untuk satu alasan utama: terlepas dari bagaimana banyaknya politisi, wartawan dan para akademisi mengaburkan hakikat ancaman dan tanggapan yang wajar atasnya, musih berdarah 11 September 2001 sudah memunculkan diskusi tentang Islam dan Islamisme yang tidak pernah bisa dihentikan lagi. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kwalitas, saya sendiri pun makin berbesar hati. (8 September 2011).