Koresponden Al Monitor untuk berita-berita dari Kongres, Julian Pecquet menulis sebuah artikel dalam Al-Monitor tentang komunitas Iran yang terpecah belah di Amerika Serikat. Dalam tulisan itu, dia memperlihatkan Mujahideen-e Khalq (MeK atau Dewan Nasional Perlawanan terhadap Iran --NCRI) pada satu pihak melawan rejim di Iran dan Dewan Nasional Iran Amerika (National Iranian American Council---(NIAC) beserta rejim tersebut. Sepanjang artikelnya, Pecquet berkisah tentang ketua NIAC, Trita Parsi:
Para pengkritik masa kini, Parsi katakan, adalah burung elang Iran yang sama ---dan para sekutu mereka di NCRI --- yang mendesak adanya sikap yang lebih keras melawan Teheran pada saat itu.
Secara khusus, Parsi menunjuk fakta bahwa pembelaan hukum atas Seyyed Hassan Daioleslam, orang yang NIAC gugat karena mencemarkan nama baiknya "diorganisasikan" oleh Daniel Pipes, pengkritik pedas Islam radikal. Perusahaan hukum yang dipilih untuk mewakili Daioleslam? Raksasa firma hukum Sidley Austin, yang kebetulan menjadi pengacara AS bagi musuh bebuyutan Iran yaitu Israel sejak 1992. NIAC gagal membuktikan Daioleslam bertindak karena dengki sehingga kalah dalam gugatan itu, walaupun klaimnya yang jujur belum ditetapkan.
Tulisan ini berisi banyak kesalahan yang bisa dihindari jika Tuan Pecquet melakukan apa yang seharusnya seorang wartawan lakukan dengan memeriksa dua pihak yang berselisih ( agaknya bukan sekedar dengan NIAC). Karena dia tidak melakukannya, maka saya bantu dia menyajikan beberapa fakta:
1) Saya tidak "mengorganisasikan" pembelaan Daioleslam. Upaya itu sepenuhnya dilakukan secara mandiri oleh Broke Goldsten, pimpinan Legal Project ( sebuah Proyek Hukum prakarsa Forum Timur Tengah yang melindung diskusi yang bebas tentang Islam dan berbagai topik terkait) saat itu. Saya hanya mengetahui kasus Parsi vs Daioleslam serta kesediaan Sidley Austin untuk membela Daioleslam setelah dia melakukannya.
Hassan Daioleslam (kiri) kembali mengalahkan dan mendapatkan uang $183,000 (Rp 2,4 miliar) dari Trita Parsi dan NIAC. |
2) Parsi mengatakan bahwa Sidley Austin "sangat kebetulan menjadi pengacara AS" bagi Israel sejak 1992. Saya lalu meneliti masalah ini tetapi tidak menemukan bukti bahwa Sidley Austin pernah mewakili Pemerintah Israel, apalagi sejak 1992. Karena itu, saya menantang dia untuk mendokumentasikan persoalan ini. Sebagai sebuah firma hukum internasional, Sidley Austin memang pernah "mewakili sejumlah klien Israel berkaitan dengan aktivitas transaksional serta proses peradilan, di seluruh AS sejak penghujung era 1980-an," tetapi bukan itu yang dikatakan oleh Parsi.
3) Ketika menjelaskan tentang Sidley Austin, Parsi mengabaikan dua fakta penting: Yaitu bahwa Sidley Austin adalah firma hukum tempat Michelle dan Barack Obama mengawali karir hukum mereka. Catatan Komisi Pemilihan Federal (FEC) juga memperlihatkan bahwa para pengacara firma itu secara kolektif menjadi salah satu donator terbesar kampanye Obama, untuk Pemilu 2008 dan 2012.
4) Ketika berbicara tentang siapa membayar siapa, perhatikanlah bahwa NIAC membayar perusahaan public relation Brown Lloyd James (BLJ) untuk membantu kasusnya melawan Daioleslam. BLJ juga kebetulan bekerja atas nama para diktator Timur Tengah seperti Bashar al-Assad dari Suriah dan Muammar al-Qaddafi dari Libya.
5) Ya, NIAC kalah dalam kasus yang berkaitan dengan dendam Daioleslam, tetapi itu bukan seluruh kisahnya. Setelah menolak gugatan melawan Daioleslam, pengadilan mengeluarkan keputusan kedua yang menghukum NIAC dan Trita Parsi atas ditemukannya penyelewengan (termasuk pernyataan yang salah kepada pengadilan) lalu memerintah mereka untuk membayar $183.000 (sekitar Rp 2,4 miliar) kepada Daioleslam untuk biaya hukum yang dikeluarkannya.
6) Klaim Daioleslam yang jujur memang "diterima" (established) sehingga pengadilan lalu mewajibkan NIAC untuk menyiarkan dokumen internal organisasinya yang memperlihatkan ikatan organisasi itu yang sangat luas dengan Teheran, termasuk sebuah upaya lobi yang dikoordinasikannya dengan Duta Besar Iran ke PBB bekerja sama dengan dua orang yang disebutkan namanya dalam laporan Kongres sebagai agen intelijen Iran. (19 Agustus 2016).