REX TILLERSON---Menteri Luar Negeri AS yang ditunjuk adalah calon kabinet Presiden terpilih Donald Trump yang misterius. Soalnya, karirnya yang lama di Perusahaan ExxonMobil nyaris tidak secara terbuka memperlihatkan di depan umum pandangan-pandangannya di mana posisi Amerika Serikat di tengah dunia ini.
Meski demikian, sepercik pandangan Tillerson kini muncul dalam sebuah sumber yang agak kurang jelas, yaitu dari tulisan Herb Jackson. Herb Jackson dari NorthJersey.com melaporkan tentang pertemuan selama 75 menit antara Senator Bob Menendez (senator Partai Demokrat dari New Jersey serta anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat) dengan Tillerson, 5 Januari lalu.
Senator Bob Menendez (dari Partai Demokrat dari Negara Bagian New Jersey). |
Menendez mengenang percakapan mereka tentang hubungan AS dengan Turki setelah Tillerson mengatakan dia berharap, "kembali membawa kedua negara dalam suatu jalinan hubungan diplomatik."
Menendez: "Apakah ini berarti kita rela untuk menerima para tokoh otoriter serta diktator sebagai bagian dari kebijakan luar negeri kita?"
Tillerson: "Baiklah, kita memang berurusan dengan para diktator pada masa lalu."
Menendez: "Ya, dan kita menghadapi dampak dari berurusan dengan mereka," lalu menambahkan kepada wartawan bahwa dia melihat jawaban Tillerson itu sebagai "memprihatinkan."
Sebagai keturunan Kuba dan menentang untuk terlibat dengan negeri itu, Menendez marah (grilled) kepada Tillerson berkaitan dengan masalah itu.
"Dia, pada dasarnya katakan, saya tidak tahu banyak [tentang Kuba]. Lebih banyak waktu saya butuhkan untuk itu,"....Menendez katakan Tillerson mengatakan dia tahu ada argumentasi yang kuat pada dua belah pihak tentang Kuba, tetapi dia hanya mendiskusikan pemikiran-pemikiran yang diajukan oleh orang-orang yang mendukung penghapusan pembatasan perdagangan kedua negara (restriction) sehingga Menendez memberi tahu dia tentang para wartawan dan penentang yang kini ditindas.
"Sedikitnya saya diperingatkan karena jelas sebagai menteri luar negeri, anda berniat untuk harus mengetahui khalayak anda ketika terlibat dengan mereka. Juga untuk datang bertemu saya. Pemikiran yang lebih menyeluruh tentang apakah kebijakan AS-Kuba seharusnya bisa berarti anda tidak mengenali khalayak pendengar anda. Dia pria yang menyenangkan. Juga pintar. Tetapi saya katakan...tidak banyak pendalaman di sini berkaitan dengan kebijakan luar negeri AS. Jadi ada pandangan yang melebar.
Dalam tafsiran Jackson, Menendez memperhatikan bahwa dia "tidak merasa bahwa Tillerson punya pandangan yang jelas tentang pandangan kebijakan Trump dibandingkan dengan upaya untuk membela Negara Islam."
Komentar:
(1) Tanggapan seputar Turki kedengarannya selaras dengan pandangan Michael Flynn, yang cocok menjadi calon penasehat keamanan nasional
(2) Ketidaktahuannya soal isu Kuba mengarah kepada sebuah persoalan lebih besar---pengetahuan yang terbatas dengan dunia luar.
(3) Fokus terhadap ISIS sesuai dengan apa yang sedang dikatakan oleh Trump.
(4) Bagaimana seorang presiden yang amatir dan seorang menteri luar negeri yang juga amatir sama-sama membimbing kebijakan luar negara adidaya, untuk katakan sedikitnya, menarik diamati. (7 Januari 2017).
Tillerson (kiri) dikenal nyaris berkat hubungannya yang penuh persahabatan dengan orang kuat Rusia, Vladimir Putin. |