Statistik lalu-lintas tulisan di DanielPipes.org memperlihatkan bahwa sepuluh artikel berikut itu merupakan tulisan saya yang paling banyak dibaca yang diterbitkan pada 2021, dalam urutan jumlah pembaca yang semakin meningkat.
10. "Godless Saracens Threatening Destruction": Christian Responses to Islam and Muslims
Manuskrip yang terdiri dari dua bagian ini diterbitkan pada edisi Musim Panas (Winter) dan Musim Semi (Spring) 2021 Majalah Middle East Quarterly. Ia menyelidiki evolusi hubungan antara Kerajaan Kristen dengan dunia Muslim sejak kelahiran Islam hingga masa sekarang ini.
Bagian I tulisan itu mendiskusikan "sifat unik pandangan Eropa yang bermusuhan terhadap Muslim" selama era pra-modern, ketika kaum Muslim menjadi "satu-satunya saingan Eropa abad pertengahan yang gigih" yang bangga dengan superioritas atau kesetaraan militernya.
Bagian II membahas periode dari sekitar 1700 dan seterusnya ketika bangsa-bangsa Eropa menikmati keunggulan sedemikian rupa sehingga mereka mampu menaklukkan hampir semua wilayah mayoritas Muslim di dunia. Dikombinasikan dengan berkurangnya religiusitas Kristen, maka hal ini memungkinkan "adanya pandangan yang lebih bervariasi dan bernuansa" tentang Islam dan Muslim untuk menang. Namun, munculnya Islamisme sebagai ancaman global dan meningkatnya imigrasi Muslim dalam beberapa tahun terakhir mendorong beberapa kalangan di Barat untuk kembali melihat Islam sebagai ancaman peradaban.
Pertempuran Lepanto, 7 Oktober 1571, di mana beberapa negara adidaya Kristen mengalahkan Kekaisaran Utsmaniyah. |
9. Welcome, Conservatives, to Pariah Status
Selama beberapa dekade terakhir, lembaga-lembaga mapan di Amerika Serikat berubah. Dari tidak suka tetapi tetap bertoleransi kepada kaum konservatif menjadi "semakin menolak legitimasi utama konservatisme." Kaum liberal yang menentang konsensus progresif yang berlaku umum pun bahkan dapat menemukannya sendiri orang-orang, seperti Mantan Rektor Unversitas Harvard Larry Summers dan James Bennet dan Bari Weiss di Harian New York Times.
"Tren ini jauh melampaui gerak pikiran manusia (life of mind)," dan kaum konservatif pun semakin kehilangan platform mulai dari perusahaan kartu kredit, layanan berbagi tumpangan dan bisnis lain yang tak terhitung banyaknya. "Hukuman bagi orang konservatif ... terus memburuk tak berujung."
8. Will Islam Survive Islamism?
Setelah separuh abad melakukan eskspansi, gerakan global penganut Islam radikal "menghadapi gerakan perlawanan penting yang semakin berkembang" dengan "semakin banyaknya Muslim, yang terguncang jiwanya seperti jatuhnya Kota Kabul, [yang] ketakutan sehingga menolak versi Islam yang radikal ini. Gerakan perlawanan terhadap para penganut Islam radikal membentuk empat kecenderungan yang saling melengkapi: adanya Islam moderat, irelijiusitas, murtad dan perpindahan memasuki agama lain. Sampai sebegitu jauh, catat Pipes, kecenderungan ini tampaknya terbatas pada negara-negara mayoritas Muslim (Islamisme terus bertumbuh kembang di antara minoritas Muslim, terutama di Barat) dan berhasil "hampir seluruhnya akibat perkembangan internal di kalangan Muslim," dengan dukungan non-Muslim tetapi dengan "peran yang terbatas." Secara signifikan, "para pemikir bebas dan mantan Muslim cenderung sangat pro-Barat, pro-Amerika, dan pro-Israel." Dengan "tidak sengaja mendorong kaum Muslim menjauh dari Islam," simpul Pipes, Islamisme bisa "berpotensi mengguncang landasan agama yang paling dasar."
7. The Perilous Path from Muslim to Christian
Dari sudut pandangan apapun, pertumbuhan kaum Muslim yang berpindah masuk Kristen senantiasa tinggi. Upaya misionaris Barat tradisional berperan "sangat kecil" dalam kecenderungan tersebut, karena pertumbuhan itu lebih didorong oleh siaran radio dan televisi. Orang-orang yang secara terbuka memaklumkan diri berpindah agama tidak hanya "menghadapi tekanan tanpa henti dan kadang-kadang kekerasan dari pihak keluarga, masyarakat, dan pemerintah." Seringkali juga mereka ditolak oleh orang Kristen sejak lahir dan gereja-gereja mapan yang "takut dituduh menjadi bagian dari perpindahan agama mereka sehingga dihukum." Akibatnya, banyak orang tetap mendiamkan perpindahan agama yang mereka lakukan atau berpindah ke daerah di mana mereka dapat mengaku sebagai orang yang terlahir Kristen, atau sepenuhnya beremigrasi.
Mengingat fakta bahwa sebagian besar perpindahan agama antara Kristen dan Islam secara historis berasal dari yang pertama kepada yang terakhir, "maka perputaran ini berpotensi berimplikasi besar pada bagaimana kaum Muslim melihat diri mereka sendiri dan agama mereka," simpul Pipes. "Keyakinan turun-temurun akibat konversi satu arah tidak lagi berlaku."
Nathan Pusey, Presiden Universitas Harvard kala itu, pernah menggambarkan angkatan sarjana tahun 1971 yang dipimpinnya sebagai "angkatan terburuk yang pernah ada" di Harvard. Ketika mengenangnya, Pipes meyakini bahwa pernyataan Pusey itu "nyaris benar." Pengakuan itu diungkapkan Pipes, setelah setengah abad merenungkan pernyataan sang presiden unversitas. Selain mencatat bahwa dia dan teman-teman angkatannya (termasuk Senator New York Chuck Schumer), "termasuk di antara mahasiswa terakhir yang menerima pendidikan yang apolitis dan solid serta menuntut," di sekolah yang terhormat itu, dia merinci seberapa dalamnya politisasi pendidikan selama empat tahun di sana. "Kami memasuki universitas liberal pada tahun 1967 dan meninggalkan universitas yang sudah teradikalisasi empat tahun kemudian."
5. Nation-building in Afghanistan, Iraq Was Never Going to Work
Di tengah pengambilalihan kekuasaan yang cepat oleh Taliban atas Afghanistan pada Bulan Agustus lalu, masyarakat Amerika perlu mengakui bahwa rehabilitasi musuh yang kalah jarang dimungkinkan, kata Pipes. Rehabilitasi Jerman dan Jepang setelah 1945 berlangsung dalam kondisi yang sangat berbeda daripada yang terjadi di Afghanistan dan Irak. Kala itu, negara-negara bekas kekuatan Blok Poros (axis power) "dihancurkan oleh perang menyeluruh selama bertahun-tahun." Sementara itu, warga Afghanistan dan Irak "muncul hampir tanpa menderita (unscathed) akibat perang melawan Amerika ... dan mereka pun tidak ingin diberi tahu apa yang harus mereka lakukan oleh pasukan yang menduduki negeri mereka."
Selain itu, Jerman dan Jepang tidak punya tetangga yang aktif berusaha menjungkir-balikkan transisi politik mereka dan Amerika Serikat, yang telah mengeluarkan banyak biaya untuk mempertahankan kemerdekaan dan kebebasannya sendiri dalam Perang Dunia II dan punya andil yang jauh lebih besar dalam merehabilitasi mereka. Akhirnya, tidak seperti masyarakat Jerman dan Jepang, masyarakat Afganistan dan Irak "sangat menentang" pemerintahan oleh orang Kristen (dan non-Muslim lainnya)." Sebuah sikap yang tertanam dalam sifat dasar Islam.
"Seorang wanita yang tidak mengakui adanya Allah " tengah menggoreng asinan daging babi sambil mengenakan bikini. |
4. Atheism among Muslims Is "Spreading Like Wildfire"
Pipes mendokumentasikan pertumbuhan ateisme di dunia Muslim dan menjelaskan mengapa ini merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap "Islam seperti yang dipraktikkan masa kini." Sampai saat ini, ateisme merupakan sebuah fenomena kecil dalam masyarakat Muslim, di mana sikap tidak percaya yang terbuka pada Tuhan dan penolakan terhadap misi Nabi Muhammad, S.A.W. "secara historis ilegal dan tak terkatakan." Namun, "penindasan ide-ide heterodoks dan hukuman bagi siapa saja yang meninggalkan agama (faith) " membuat Islam "sangat rentan terhadap tantangan" jika para penganutnya dalam jumlah besar meninggalkan agama ini. Tidak adanya "keluwesan untuk menangani para pengritik dan pemberontak internal," membuat masa depan Islam bakal "lebih genting daripada masa lalunya."
3. The Wreckage of Endowed Chairs
Pipes meratapi merosotnya bidang studi sejarah karena sejarahwan berbasis universitas meninggalkan berbagai topik tradisional seperti soal perang, diplomasi, dan ekonomi demi mata pelajaran yang modis secara intelektual seperti tentang gender, lingkungan, ras, dan seksualitas. Tren ini dimungkinkan karena dosen/professor dibiayai oleh dana luar (endowed chairs), yang memberikan "penghasilan sepanjang karier yang terjamin tanpa para dosen perlu menarik minat satu siswa atau pembaca pun untuk mempelajari sejarah." Di Universitas Harvard, almamater Pipes, 80 persen dosen dibayar oleh sedikitnya satu dana pihak luar. Karena "benar-benar bebas dari kekhawatiran ekonomi berkat dana perwalian khusus yang membayar gaji mereka," tulis Pipes, terbukalah jalan menuju eksentrisitas, mengutip matakuliah yang sedang ditawarkan Universitas Harvard saat ini seperti "Abolition Ecologies: Nature, Race, and Labor in the United States" (Ekologi Penghapusan: Hakikat, Ras dan Tenaga Kerja di Amerika Serikat).
Agama Kristen berkembang di bawah permukaan di Iran terdorong oleh semakin banyaknya orang yang berpindah agama masuk Kristen. Sebagian besar terdiri dari para murid Tuhan. Mereka memulai sendiri kegiatannya dengan bertemu bersama di gereja-gereja rumah klandestin kecil, yang disebut Orang Beriman Berlatar Muslim (Muslim Background Believers ---MBB). Jika tren itu terus berlanjut, terlepas dari upaya hingar bingar rezim Iran untuk memeranginya, konsekuensinya bisa "sangat besar," tulis Pipes.
1. Germany's Jewish Leadership vs. Israel
Partai-partai politik warisan Jerman "berkumpul bersama hendak mendiskreditkan" partai peradaban pemula. Nama partai itu, Alternatif untuk Jerman (Alternative für Deutschland, AfD). Soalnya, Pemilu federal sudah menjelang, pada September 2021. Caranya dengan membungkusinya dengan anti-semitisme. Untuk mencapai tujuan ini, Dewan Pusat Yahudi Jerman yang dibiayai negara memprakarsai penyampaian pernyataan, yang ditandatangani oleh lusinan kelompok Yahudi lainnya. Isinya, mendesak para pemilih untuk "mengusir AfD keluar dari Bundestag (baca: Parlemen Federal) Jerman." Pertikaian ini "menggambarkan kebenaran yang mendalam tentang para pemimpin Yahudi Eropa yang menyedihkan. Terikat pada pemerintah (Establisment), mengorbankan sebagian besar keinginan hati Zionis mereka agar tetap disukai dan dihormati oleh pemerintah ... [dan] dengan penuh semangat ... tunduk kepada pemerintah," tulis Pipes. "Pada akhirnya, bagaimanapun, kepemimpinan Yahudi Eropa akan menemukan dirinya terisolasi dari konstituennya sendiri dan ditentang oleh rakyat dan Pemerintah Israel."
Topik Terkait: Hal yang berkaitan dengan biografi Daniel Pipes
receive the latest by email: subscribe to daniel pipes' free mailing list
The above text may be cited; it may also be reposted or forwarded so long as it is presented as an integral whole with complete information provided about its author, date, place of publication, and original URL.