Dalam dua artikel, "Converts to Terrorism" (Beralih Menganut Terorisme) dan "More Converts to Terrorism" (Makin Banyak Menganut Terorisme), saya memasukan dalam daftar kaum Muslim baru yang berkaitan dengan operasi teroris. Tentu saja, daftar garapan saya tidaklah lengkap. Berikut ini, kasus-kasus tambahan, baik karena saya mengamatinya, juga karena memang terjadi. Kecuali diindikasikan sebaliknya, orang-orang itu berkaitan dengan Amerika Serikat. (7 Desember 2005).
Aksi Kekerasan atau hukuman:
- Amerika Serikat: Sebuah kelompok Muslim Hanafi yang baru menjadi mualaf menjarah kantor pusat B'nai B'rith beserta dua bangunan lain di Washington, D.C. pada 1977.
- Abu Malik, tersangkut dalam berbagai aksi pemboman kedutaan besar di Afrika Timur pada 1998 dan berkait dengan Al-Qaeda selama berada di Sudan, pertengahan era 1990-an.
- Amerika Serikat: Randall Blue Chapman (65 tahun dihukum di penjara) beserta Allen Walter Lyon, alias Hammad Abdur-Raheem (52 bulan dipenjara) akibat peran mereka dalam jaringan jihadi Virginia yang menggunakan senapan air-shot gun.
- Perancis: Christopher Caze, seorang mahasiswa kedokteran yang bergabung dalam perang jihad di Bosnia. Menurut Harian Washington Post, Caze itu pria "kharismatik tetapi sangat kejam" yang membangun kesan di Bosnia "dengan cara bermain bola" menggunakan kepala orang Serbia yang dipenggalnya di medan perang." Ketika kembali di Perancis, dia memimpin "Gang de Roubaix," sebuah organisasi penjahat yang berkaitan dengan GIA Aljazair yang merampok mobil-mobil bersenjata. Dia beserta kelompoknya pernah berupaya melancarkan aksi bom mobil selama KTT G-7 di Lille, Perancis, Maret 1996. Caze, terbunuh keesokan harinya di Lille ketika mencoba menerobos penghalang jalan yang dibangun polisi.
- Belanda: Berita hari ini: seorang pemuda berusia 29 tahun yang tidak disebut namanya yang sudah menjadi mualaf dijatuhi hukuman 12 bulan penjara. Namun, enam bulan masa hukuman itu ditangguhkan tetapi diminta menjalankan kerja sosial bagi komunitas selama 240 jam. Hukuman dijatuhkan karena dia mencuri amunisi serta bahan peledak unit angkatan bersenjata yang sedang berlatih di basis angkatan bersenjata Oirschotse Heider. Ketika menggeledah rumahnya di Oss, pihak berwajib menemukan sejumlah besar barang militer termasuk 45 granat latih beserta bom paku buatan sendiri yang diletakan di balkon rumahnya. Secara tidak masuk akal, jaksa penuntut memutuskan bahwa dia tidak berniat melakukan serangan, sehingga dia tidak dihukum atas tuntutan aksi terorisme. Bagaimanapun, saya memasukan dia dalam daftar teroris yang dihukum. Melihat bahwa dia bakal berada di luar penjara dalam enam bulan ini, ada banyak sekali peluang untuk menemukan apakah niatnya sebenarnya.
- Bosnia: William J. Kole dari Kantor Berita Associated Press punya artikel penting tentang perekturan warga Bosnia untuk melakukan terorisme Islam radikal. (17 April 2006).
- Filipina: International Crisis Group baru saja menerbitkan sebuah kajian setebal 25 halaman berjudul, , Philippines Terrorism: The Role of Militant Islamic Converts (Terorisme Filipina: Peran Mualaf Islam Militan). Dalam kajian ditemukan (hal.22), "Minoritas kecil mualaf yang menjadi teroris di Filina mirip dengan ancaman "terorisme yang berkembang dalam negeri" yang membayangi negara-negara berkembang sejak pemboman London, 7 Juli lalu. Seperti generasi kedua kaum Muslim Eropa Barat atau Australia, para mualaf bergerak tidak menyolok melewati lingkungan perkotaan sendiri, tetapi mungkin juga mengalami perbedaan yang sangat mendalam. Kombinasi paradoksal ini bisa membuat mereka menjadi rekrutan ideal untuk ber jihad di luar negeri. Perbedaan paling krusial di Filipina adalah bahwa ancaman baru ini memang sudah merasuk satu dengan perang saudara. Selain itu, para mualaf militan memang punya sekutu dalam negeri dan rejional serta global yang kuat."
- Kerajaan Inggeris: Dhiren Barot berbangga karena terbukti bersalah terlibat dalam komplotan terorisme dalam pesawat trans-Atlantik penting pada Oktober 2006. (16 Oktober 16, 2006)
Hanya dituduh, ditangkap dan terindikasi:
- Amerika Serikat: Rabih Haddad, seorang imigran Libanon ditangkap karena dicurigai melakukan aksi terorisme tetapi dideportasi ke negerinya atas tuntutan pelanggaran imigrasi.
- Belgia: Pascal Cruypeninck, 33, meyakinkan tunangannya, seorang pengungsi Rwanda, untuk menjadi mualaf kemudian berupaya membawanya memasuki Irak dalam sebuah misi bunuh diri (17 Desember 2005)
- India: Dhiren Barot dituduh memimpin aksi untuk menyerang berbagai sasaran keuangan New York dan Washington dengan senjata perusak massal pada 2004. Terlahir sebagai penganut Hindu, dia jadi mualaf pada usia 20 tahun kemudian menjadi warga negara Inggeris. Dia dikenal juga sebagai Abu Musa al-Hindi, jihadi Pakistan yang menulis buku tentang pengalamannya sendiri berjudul, The Army of Madinah in Kashmir (Laskar Madinah di Kashmir).
- Belanda: Jermaine Walters, ditangkap bersama enam orang lainnya dalam penyelidikan sebuah kasus terorisme. Dia adik dari Jason Walters (yang sudah saya kutip sebagai mualaf yang hendak melakukan aksi teror. Untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang dia dan hubungannya dengan saudaranya, lihat analis Emerson Vermaat yang berjudul "Jason Walters - From Muslim convert to Jihadist" (Jason Walter --- Dari Mualaf Menjadi Jihadi).
- Belanda: Seorang mantan polisi wanita yang terkenal hanya sebagai Martine van den O. ditangkap karena hubungannya dengan kelompok Hofstad; Dalam surat perpisahan yang dia tulis, dia memperlihatkan niatnya menjalankan serangan bunuh diri.
- Belanda: Seorang remaja 17 tahun yang baru menjadi mualaf dari kota Almere ditangkap. Sebuah pengadilan di Amsterdam memasukan dia ke rumah sakit psikiatri untuk orang muda. Dikenal luas sebagai Maik R, dia mengirim sejumlah surat ancaman kepada pengkritik Islam kenamaan Belanda serta mengidolakan pembunuh Theo van Gogh. Selain, itu dia menyembunyikan peralatan peledak buatan sendiri di rumah orangtuanya
- Filipina: Pio de Vera, tertuduh pemimpin kelompok radikal Kristen yang jadi mualaf, ditangkap pada 15 Desember... Dia membantu merencanakan berbagai serangan di Manila, memandu serangan atas sejumlah sasaran di kawasan keuangan Makati dan tempat yang sangat dikenal oleh para turis asing." (21 Desember 2005). Pemutakhiran 2 Oktober 2006: Sebuah kelompok mualaf bernama Rajah Solaiman, menurut pejabat anti-terorisme Manila, Ricardo Blancaflor, sangat terpelajar,punya dana berlimpah dan mudah menghindari pengawasan.
- Kerajaan Inggeris: Tiga dari 24 kaum Muslim ditangkap karena berencana melakukan kampanye massal untuk menghancurkan sampai 10 pesawat yang sedang terbang di atas Samudera Atlantik. Mereka adalah mualaf Oliver Savant, putra seorang ibu Inggeris dan ayah Iran yang menjadi mualaf beberapa tahun silam yang kemudian mengubah namanya menjadi Ibrahim Savant. Don Stewart-Whyte, 21 tahun yang baru menjadi mualaf, dan sudah mengubah namanya menjadi Abdul Waheed Stewart-Whyte; Brian Young, 28, yang berlatar India Barat yang mengubah namanya menjadi Umar Islam ketika menjadi mualaf dua – tiga tahun silam (11 Agustus 2006)
- Russia: Victor Yasmann, "Russia: Slavic Converts To Radical Islam Pose New Threat," melaporkan bahwa "para penyidik Rusia yang menyelidiki kasus terorisme di Kaukasus Utara mulai memperhatikan semakin banyak orang-orang beretnik Slavia di antara para pelaku aksi terorisme seperti ini."
- Russia: Andre Vladimirovich Bataloff, 27, pergi ke Afghanistan terdorong oleh niatnya untuk melakukan aksi bom bunuh diri. (30 Oktober2007)
- Amerika Serikat: Colleen R. LaRose, 46, mualaf dari kawasan Philadelphia pergi dengan nama JihadJane ditangkap karena terlibat dalam sebuah gerombolan yang hendak membunuh kartunis Swedia Lars Vilks. ( 10 Maret 2010)
Para Jihadi:
- N/A.
Seharusnya juga saya sebutkan di sini, artikel saya yang diterbitkan pada tahun 2000 berjudul, "In Muslim America: A Presence and a Challenge[ – The Anti-Americanism of U.S. Converts to Islam]." Artikel itu menyelitikan perilaku politik yang penuh permusuhan yang berperan sebagai perintis jalan menuju terrorism.